Terowongan Penambang Emas Runtuh di Mali, 73 Orang Tewas

- Kamis, 25 Januari 2024 | 15:01 WIB
Terowongan Penambang Emas Runtuh di Mali, 73 Orang Tewas

murianetwork.com - LEBIH dari 70 orang tewas setelah sebuah terowongan runtuh di lokasi penambangan emas Mali pekan lalu, sumber lokal mengatakan kepada AFP pada hari Rabu, 24 Januari 2024.

Mali, yang merupakan salah satu negara termiskin di dunia, adalah salah satu produsen emas terkemuka di Afrika.

Lokasi penambangan emas sering menjadi lokasi terjadinya tanah longsor yang mematikan.

Pihak berwenang berjuang untuk mengendalikan penambangan logam mulia secara tradisional.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp4.000 Menjadi Rp1.124.000 per Gram Hari Ini

Ada lebih dari 200 penambang emas di lapangan. Pencarian atas korban sudah selesai dan tim penyelamat menemukan 73 mayat.

Jumlah korban yang sama juga disampaikan oleh anggota dewan setempat.

Kementerian Pertambangan Mali dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa telah mengumumkan kematian beberapa penambang tetapi tidak memberikan angka pastinya.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp3.000 per gram

Pemerintah menyampaikan "belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga yang berduka dan masyarakat Mali".

Mereka juga meminta “masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pertambangan dan penambang emas untuk secara cermat menghormati persyaratan keselamatan dan bekerja hanya dalam batas-batas yang didedikasikan untuk mendulang emas”.

Sektor pertambangan di Mali didominasi oleh kelompok asing, termasuk Barrick Gold dan B2Gold dari Kanada.

Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp1.000 per Gram pada Awal Pekan Ini

Juga Resolute Mining dari Australia, dan Hummingbird Resources dari Inggris, yang terus beroperasi meskipun terjadi ketidakstabilan politik yang melanda negara tersebut selama bertahun-tahun.

Namun tambang tradisional juga terus berkembang dan menarik ribuan penambang emas.***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Komentar