Kandidat Presiden AS: Negara-negara yang Mendukung Hamas Seharusnya Menampung Pengungsi Palestina Bukan ke Amerika

JAKARTADAILY.ID - Masalah pengungsi telah menjadi permasalahan di banyak negara di dunia, terutama Amerika Serikat. Perang Israel dan Hamas telah membuat puluhan ribu warga Palestina di Gaza menjadi pengungsi.

Terkait pengungsi Palestina ini, kandidat presiden AS dari Partai Republik Nikki Haley mengatakan bahwa negara-negara yang selama ini pro-Hamas seperti Qatar, Iran Turki dan Mesir seharusnya menerima dan menampung pengungsi Palestina yang mencoba melarikan diri dari perang di Gaza.

Baca: Sejak Berakhirnya Gencatan Senjata Sementara, IDF Mengatakan Telah Membunuh Lebih 2.000 Anggota Hamas

Ketika ditanya mengenai ke mana pengungsi Palestina harus pergi, Haley mengatakan kepada ABC News, Kamis, 21 Desember, bahwa seharusnya para pengungsi tersebut pergi ke gerbang Rafah dan Mesir harus menampung mereka.

"Saya selalu mengatakan bahwa yang harus dilakukan mengenai pengungsi Palestina ke mana harus pergi adalah ke negara-negara yang pro Hamas, seperti Qatar, Iran, Turki dan Mesir. Negara-negara tersebut harus menampung mereka karena negara-negara tersebut adalah negara-negara yang mendukung Hamas," ujar Haley.

"Mengapa mereka tidak berbicara dengan Mesir? Mengapa mereka tidak berbicara dengan Turki? Mengapa mereka tidak berbicara dengan Qatar? Mengapa mereka tidak berbicara dengan Iran? Mengapa negara-negara tersebut tidak melakukan tindakan nyata untuk menampung pengungsi Palestina? Mengapa persoalan pengungsi ini harus ke Amerika? Dan inilah yang selalu terjadi," protes Haley.

Baca: Warga Israel Lebih Memilih Joe Biden Memenangkan Pemilihan Presiden AS 2024 Dibandingkan Donald Trump

Haley pun mengatakan hal yang dilakukan Israel terhadap warga Gaza adalah tindakan balasan setelah serangan 7 Oktober. "Jika negara Anda diserang, bukankah menurut Anda bahwa negara Anda harus membalasnya," tanya Haley kepada ABC News.

Saat ini, Haley sedang berusaha meraih kemenangan pendahuluan untuk menjadi kandidat terdepan dari Partai Republik. Namun publik menilai hal itu sangat sulit, mengingat kandidat teratas dari Partai Republik untuk Pilpres AS 2024 masih dipegang oleh Donald Trump.
***

Berita terkini lainnya dari tim redaksi kami dapat diakses lebih cepat melalui Google News