Sekjen PBB Desak Negara Donor untuk Tetap Memberikan Bantuan ke Gaza Meski Kontroversi UNRWA

- Senin, 29 Januari 2024 | 03:30 WIB
Sekjen PBB Desak Negara Donor untuk Tetap Memberikan Bantuan ke Gaza Meski Kontroversi UNRWA

murianetwork.com -- Sekjen PBB Desak Negara Donor untuk Tetap Memberikan Bantuan ke Gaza 

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mendesak negara-negara donor untuk tetap memberikan bantuan ke Gaza meskipun beberapa negara menghentikan pendanaan terkait tuduhan terlibatnya staf UNRWA dalam serangan pada 7 Oktober.

Pihak UNRWA telah memecat beberapa pegawainya berdasarkan tuduhan yang belum jelas dari Israel. Beberapa negara donor, termasuk Jerman, Inggris, Italia, Australia, dan Finlandia, telah mengikuti AS dalam menangguhkan pendanaan tambahan terhadap UNRWA.

Sementara itu, pertempuran sengit di Jalur Gaza terus berlanjut, mendorong lebih banyak orang melarikan diri ke selatan menuju perbatasan Mesir.

Guterres mengecam tindakan beberapa staf UNRWA yang dianggapnya "menjijikkan," namun tetap mengimbau pemerintah yang menghentikan kontribusinya untuk menjamin kelangsungan operasi UNRWA.

Dalam konteks yang semakin tegang, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menyerukan pengunduran diri Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, sementara Guterres menyatakan bahwa kebutuhan mendesak masyarakat Palestina harus dipenuhi.

Ketegangan antara Israel dan UNRWA semakin meningkat setelah badan PBB tersebut mengutuk penembakan tank yang disebut menyasar tempat perlindungan pengungsi di Khan Yunis, Gaza Selatan.

Militer Israel berjanji melakukan peninjauan menyeluruh atas insiden tersebut, sementara serangan militer Israel berfokus di sekitar Khan Yunis.

Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menyebabkan sekitar 1.140 kematian, sebagian besar warga sipil.

Hamas juga menyandera sekitar 250 orang, dengan 132 di antaranya masih berada di Gaza. Serangan militer Israel setelahnya menewaskan sedikitnya 26.257 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak, di Gaza.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di tengah tekanan domestik terkait penanganan konflik, mempertegas tekadnya untuk melenyapkan Hamas dari Gaza, menyatakan bahwa jika tidak dilakukan, pembantaian berikutnya hanya masalah waktu.

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hariankami.com

Komentar