Pria Bersenjata Bertopeng Membunuh sSatu Orang di Gereja Katolik Istanbul

- Senin, 29 Januari 2024 | 05:31 WIB
Pria Bersenjata Bertopeng Membunuh sSatu Orang di Gereja Katolik Istanbul

DKLIKNEWS - Pihak berwenang Turki telah menangkap dua pria bersenjata yang menembak mati satu orang pada Minggu saat kebaktian di sebuah gereja di Istanbul dan diyakini terkait dengan ISIS, kata Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya.

Yerlikaya sebelumnya mengatakan bahwa serangan itu, yang dikutuk Ankara, terjadi sekitar pukul 08.40 GMT di Gereja Katolik Santa Maria Italia di distrik Sariyer Istanbul, dan bahwa seorang warga negara Turki – yang menjadi sasaran orang-orang bersenjata terbunuh saat menghadiri kebaktian tersebut.

Berbicara kepada wartawan kemudian, Yerlikaya mengatakan pihak berwenang telah melakukan penggerebekan di lebih dari 30 lokasi di Istanbul dan menahan 47 orang hingga sekarang. Para tersangka ditangkap dalam salah satu penggerebekan terakhir, katanya.

Baca Juga: Finlandia Memilih Presiden Baru Untuk Era NATO Dengan Mempertimbangkan Rusia

“Kedua tersangka adalah warga negara asing. Salah satu dari mereka berasal dari Tajikistan dan yang lainnya adalah orang Rusia, dan kami menilai mereka adalah anggota ISIS,” kata Yerlikaya, seraya menambahkan bahwa mereka akan ditanyai mengenai serangan tersebut.

Sebelumnya, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan di Telegram, dan mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan respons terhadap seruan para pemimpin kelompok tersebut untuk menargetkan orang Yahudi dan Kristen.

Rekaman CCTV dari dalam gereja, yang diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan orang-orang bersenjata bertopeng memasuki gedung dan menembak pria yang berjalan di depan mereka. Rekaman CCTV menunjukkan orang-orang itu segera pergi setelahnya.

Presiden Tayyip Erdogan menelepon pendeta gereja tersebut untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungannya, kata kantornya, yang menerbitkan video panggilan tersebut.

Baca Juga: AS Meninjau Kebijakan Sanksi Venezuela Setelah Keputusan Pengadilan

Paus Fransiskus menyampaikan belasungkawa atas serangan itu setelah doa Angelus mingguannya.

“Saya mengungkapkan kedekatan saya dengan komunitas Gereja Saint Mary Draperis di Istanbul yang mengalami serangan bersenjata saat misa yang menyebabkan satu orang meninggal,” ujarnya.

Perdana Menteri Italia Georgia Meloni mengatakan di X bahwa Kementerian Luar Negeri Italia mengikuti perkembangan terkini mengenai "tindakan tercela" tersebut dan mengutuknya.

ISIS telah melakukan banyak serangan di Turki, termasuk di sebuah klub malam di Istanbul pada 1 Januari 2017, yang menewaskan 39 orang.

Baca Juga: Korea Utara Dan Tiongkok Sepakat Untuk Membela Kepentingan Bersama Saat Utusan Senior Bertemu

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: dkliknews.com

Komentar