Ukraina Menangkap 5 Oranga Karena Korupsi 40 Juta Dolar Pembelian 100.000 Amunisi Mortir Untuk Perang Melawan Rusia

- Senin, 29 Januari 2024 | 09:00 WIB
Ukraina Menangkap 5 Oranga Karena Korupsi 40 Juta Dolar Pembelian 100.000  Amunisi Mortir Untuk Perang Melawan Rusia

murianetwork.com. Pihak berwenang mengatakan lima orang telah didakwa, dan satu orang ditahan ketika mencoba melintasi perbatasan. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman 12 tahun penjara.

Karyawan sebuah perusahaan senjata Ukraina bersekongkol dengan pejabat kementerian pertahanan untuk menggelapkan hampir $40 juta (€36,82 juta) yang dialokasikan untuk membeli 100.000 mortir untuk perang dengan Rusia, menurut laporan dinas keamanan Ukraina.

Baca Juga: Satgas Kizi TNI Konga XXXVII-J (MINUSCA CAR) Melakukan Latihan Enviromental Focal Point Training Untuk Keberlangsungan Lingkungan

SBU mengatakan pada Sabtu malam bahwa lima orang telah didakwa, dengan satu orang ditahan ketika mencoba melintasi perbatasan Ukraina. Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman 12 tahun penjara.

Investigasi ini dilakukan ketika Kyiv berupaya memberantas korupsi dalam upaya mempercepat keanggotaannya di Uni Eropa dan NATO. Para pejabat dari kedua blok menuntut reformasi anti-korupsi secara luas sebelum Kyiv dapat bergabung dengan mereka.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy terpilih berdasarkan platform antikorupsi pada tahun 2019, jauh sebelum invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada bulan Februari 2022. Baik presiden maupun para pembantunya telah menggambarkan pemecatan pejabat tinggi baru-baru ini, terutama pemecatan Ivan Bakanov, mantan presiden Ukraina. kepala Badan Keamanan Negara, pada Juli 2022, sebagai bukti upaya mereka dalam memberantas korupsi.

Baca Juga: Ayo Banyak Makan Buah Kiwi. Ternyata Banyak Lo Manfaatnya

Pejabat keamanan mengatakan bahwa penyelidikan saat ini dimulai pada Agustus 2022, ketika para pejabat menandatangani kontrak untuk peluru artileri senilai 1,5 miliar hryvnia (€36,45 juta) dengan perusahaan senjata Lviv Arsenal.

Setelah menerima pembayaran, karyawan perusahaan seharusnya mentransfer dana tersebut ke bisnis yang terdaftar di luar negeri, yang kemudian akan mengirimkan amunisi ke Ukraina.

Baca Juga: Aksi Babinsa Posramil Tingginambut Serda Steven Memberika Bantuan Sembako Atas Meninggalnya Warga Binaan

Namun, barang tersebut tidak pernah terkirim dan uangnya malah dikirim ke berbagai rekening di Ukraina dan Balkan, kata penyelidik. Jaksa Agung Ukraina mengatakan dana tersebut telah disita dan akan dikembalikan ke anggaran pertahanan negara.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritasenator.com

Komentar