Baterai Mungil ini Ternyata Berasal dari Nuklir dan Mampu Bertahan Selama 50 Tahun, Penasaran?

- Senin, 29 Januari 2024 | 16:00 WIB
Baterai Mungil ini Ternyata Berasal dari Nuklir dan Mampu Bertahan Selama 50 Tahun, Penasaran?
URBANBOGOR.COM - Sebuah startup asal China meluncurkan baterai nuklir yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun, jika terus menerus diisi ulang dan dirawat.

Perusahaan Betavolt yang berbasis di Beijing mengklaim, baterai nuklirnya adalah yang pertama di dunia dalam mewujudkan miniaturisasi energi atom.

Hal itu dilakukan dengan menempatkan 63 isotop nuklir ke dalam modul yang lebih kecil daripada koin.

Betavolt mengatakan, baterai ini telah memasuki tahap uji coba dan akan diproduksi secara massal untuk perangkat komersial seperti ponsel dan drone.

Baca Juga: Ilmuwan Rusia Berhasil Menanam Semangka di Tempat Terdingin Planet Bumi

“Baterai atom Betavolt dapat memenuhi kebutuhan pasokan listrik jangka panjang dalam berbagai skenario, seperti dirgantara, perangkat AI, peralatan medis, mikroprosesor, sensor canggih, drone kecil, dan robot mikro,” kata perusahaan itu dalam siaran persnya.

“Inovasi energi ini akan membantu China meraih keunggulan dalam revolusi teknologi.”
Betavolt bekerja dengan mengubah energi yang dihasilkan oleh peluruhan isotop menjadi listrik, melalui proses yang pertama kali diuji coba pada abad ke-20.

Ilmuwan Uni Soviet dan Amerika Serikat mampu mengembangkan baterai termonuklir pada pesawat ruang angkasa, sistem bawah air, dan stasiun jarak jauh, namun teknologi ini biayanya mahal dan berukuran besar.

Upaya memperkecil dan mengkomersialkan baterai nuklir dibuat berdasarkan Rencana Lima Tahun ke-14 China.

Baca Juga: Kasus Medis Langka, Seorang Balita Meninggal Dunia setelah Terinfeksi Amoeba Pemakan Otak

Di sisi lain, lembaga penelitian di AS dan Eropa juga tengah berupaya mengembangkannya.
Betavolt berkata baterainya dapat menghasilkan daya 100 mikrowatt dengan tegangan 3V, serta berukuran 15x15x5 milimeter kubik.

Namun mereka tengah berencana untuk memproduksi baterai dengan daya 1 watt pada 2025.

Ukurannya yang kecil berarti dapat digunakan untuk menghasilkan lebih banyak tenaga.
Betavolt juga berandai-andai jika ponsel tidak perlu diisi dayanya, dan drone dapat terbang selamanya.

Desainnya yang berlapis membuatnya susah terbakar atau meledak, baterai ini juga mampu bekerja di suhu -60C hingga 120C, klaim Betavolt.

Baca Juga: Menggeser Elon Musk, Jean Etienne Arnault Peringkat Pertama Orang Terkaya di Dunia

“Baterai nuklir benar-benar aman, tidak ada radiasi, serta cocok digunakan pada perangkat medis seperti alat pacu jantung, jantung buatan, dan koklea di dalam tubuh manusia,” kata perusahaan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bogor.urbanjabar.com

Komentar