murianetwork.com - Pada hari ini Senin, tanggal 29 January 2024 tepat 115 hari Gaza dibombardir oleh Pendudukan Israel. Lebih dari 25 ribu orang korban yang sudah Syahid termasuk Bayi, Anak-anak, dan Ibu Hamil.
Selama peperangan berlangsung di Jalur Gaza, banyak truk-truk bantuan kemanusiaan dari berbagai Negara tidak diizinkan lewat oleh pendudukan Israel.
Sehingga truk-truk tersebut masih berbaris di jalur Rafah Perbatasan Mesir dan Palestina, akibatnya warga di Gaza dilanda kelaparan dan kekurangan bantuan medis.
Dalam suhu yang dingin dan sudah memasuki musim penghujan, warga Gaza tidak hanya bertahan dari serangan tentara Israel, tetapi juga bertahan dalam kondisi yang krkitis dengan tidur hanya beralaskan tanah.
Terlebih di jalur Gaza Utara, semua warga Gaza Utara secara paksa diperintahkan meninggalkan rumah mereka yang ada di jalur Gaza Utara.
Tetapi sampai saat ini masih banyak penduduk Gaza Utara yang masih bertahan di sana, Mereka tinggal di Camp pengungsian yang disediakan oleh UNRWA.
Pada hari ini seorang jurnalis bernama Mahmoud Abusalama mendokumentasikan keadaan disana.
Baca Juga: Penjelasan Mahfud MD soal ‘Ibu Melahirkan Anak Tak Berakhlak’: Yang Dosa Kita, Bukan Ibunya
“Ini adalah saluran air setelah satu minggu atau lebih tanpa pasokan air. Ini adalah satu-satunya sumber air untuk minum dan penggunaan lainnya.
Setelah kehancuran yang disebabkan oleh agresi Israel ke Gaza, ada beberapa lingkungan yang ditinggalkan dalam reruntuhan akibat pengeboman, memblokir semua sumber air.
Namun orang-orang terpaksa kembali dan tinggal di daerah-daerah ini. Mereka pergi ke beberapa lingkungan dimana air tersedia, penuh sesak dengan penduduk asli dan para pengungsi.
Bahkan dilingkungan ini infrastruktur hancur, jalan-jalan menjadi sasaran peluru artileri, menyebabkan saluran air rusak, Namun sambungan air yang rusak ini adalah satu-satunya sumber air untuk semua orang yang berada dilingkungan ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: genmuslim.id
Komentar