HARIAN MASSA - Kelompok perjuangan Palestina, Hamas menegaskan, pembebasan sandera yang mereka tahan akan memerlukan jaminan diakhirinya serangan Israel di Jalur Gaza dan penarikan semua pasuka invasi.
Pernyataan ini menegaskan kembali posisi Hamas setelah Israel mengadakan pertemuan dengan mediator Qatar dan Mesir di Paris, Prancis.
“Keberhasilan pertemuan Paris bergantung pada persetujuan Pendudukan (Israel) untuk mengakhiri agresi komprehensif di Jalur Gaza,” kata pejabat senior Hamas Sami Abu Zuhri kepada Reuters seperti dilansir dari Al Arabiya, Selasa (30/1/2024).
Baca Juga: Hamas Rilis Video Tiga Sandera Israel yang Ditahan di Jalur Gaza
Belum jelas apakah, jika syarat ini dipenuhi, Hamas akan membebaskan seluruh atau sebagian dari 132 sandera yang menurut Israel masih berada di Gaza. Hamas sebelumnya mengatakan pembebasan penuh akan mengharuskan Israel membebaskan ribuan warga Palestina yang ditahan dengan alasan keamanan di penjara-penjara mereka.
Seorang pejabat Palestina, yang dekat dengan perundingan mediasi, yang meminta tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa agar Hamas menandatangani perjanjian tindak lanjut dari gencatan senjata bulan November di mana mereka melepaskan puluhan sandera, mereka ingin Israel setuju untuk mengakhiri serangan dan menarik diri dari Gaza – meskipun implementasinya tidak serta merta bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Perjanjian tersebut harus didukung oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat," kata pejabat itu.
Negara-negara tersebut mengirimkan delegasi penting untuk membahas krisis sandera di Gaza dengan tokoh senior intelijen Israel pada hari Minggu.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi