Pasukan Israel Kembalikan 100 Jenazah Warga Palestina yang Sempat Dicuri, Sebagian Kondisi Jasad Tak Lagi Utuh

murianetwork.com - Israel mengembalikan 100 jenazah warga Palestina yang terbunuh selama agresi pendudukan yang berlangsung sejak 7 Oktober dikuburkan secara massal di Kota Rafah.

Ratusan jenazah yang dikembalikan tersebut merupakan jenazah yang sempat dicuri oleh militer Israel dari rumah sakit dan pemakaman di Gaza.

Koresponden WAFA melaporkan, banyak diantara jasad yang dikembalikan oleh pasukan Israel tersebut sudah membusuk. Sejumlah jasad itu kemudian dimakamkan secara massal.

Baca Juga: Kasus TBC di Indonesia Mencapai 800 Ribu Lebih Pasien Sepanjang 2023, Ternyata Ini Penyebabnya

Korban merupakan warga sipil tak dikenal, yang kemudian dicuri oleh tentara pendudukan dari rumah sakit dan pemakaman selama penyerbuan di berbagai wilayah di Jalur Gaza.

WAFA melaporkan, ratusan jasad itu telah diserahkan pada Selasa (30/1/2024) pagi melalui pos lintas perbatasan Kerem Shalom. Adapun kondisi jasad ada yang utuh, dan tak lagi utuh berupa bagian tubuh.

Menurut sejumlah sumber medis, hasil pemeriksaan sejumlah jasad menunjukkan bahwa pasukan penjajah Israel tersebut telah mencuri beberapa organ milik korban.

Baca Juga: Gunung Semeru Kembali Erupsi dan Keluarkan Banjir Lahar Dingin, Ini Kata Petugas Pos Pengamatan

Pasukan penjajah mencuri 110 jasad dari Rumah Sakit Al-Shifa dan dari sebuah pemakaman di depan UGD di rumah sakit yang sama pada November tahun lalu.

Pencurian jasad warga sipil yang terbunuh di Jalur Gaza kembali memunculkan kecurigaan bahwa pendudukan Israel mencuri organ dari jasad warga Palestina yang terbunuh.

Pada 2009, media Israel mengungkapkan bahwa negara pendudukan itu memiliki bank kulit manusia terbesar di dunia.

Baca Juga: Heboh! Anggota KPPS Saling Berebut Makanan Seperti Orang Kelaparan Saat Acara Pelantikan, Tuai Komentar Warganet

Setelah bertahun-tahun, direktur Bank Kulit Israel pada Maret 2014 mengatakan kepada saluran TV Channel 10 bahwa cadangan kulit di bank tersebut berjumlah sekitar 170 meter persegi.

Jumlah itu dianggap tidak masuk akal di Israel lantaran penduduknya menolak mendonorkan organ tubuh mereka dengan alasan dan keyakinan agama.