murianetwork.com. Misi angkatan laut Uni Eropa untuk melindungi pelayaran komersial di Laut Merah dari serangan rudal pemberontak Houthi di Yaman diperkirakan akan diluncurkan pada 19 Februari, diplomat utama blok tersebut mengumumkan pada hari Rabu.
“Keamanan maritim di Laut Merah telah memburuk secara signifikan selama beberapa minggu terakhir dan kami sangat memajukan operasi maritim baru untuk bertindak murni dalam mode defensif guna melindungi kapal dagang,” Josep Borrell mengkonfirmasi setelah pertemuan informal menteri pertahanan di Brussels.
Baca Juga: Memakan Buah Semangka Ternyata Banyak Manfaatnya. Salah Satunya Anti Kanker Dan Membuat Awet Muda
“Tujuan kami adalah menetapkan dan meluncurkan misi ini, Aspides, paling lambat tanggal 19 Februari, saya harap, dan saya yakin, kami akan melakukannya,” tambahnya. Para menteri luar negeri dari seluruh blok dijadwalkan bertemu di ibu kota Belgia pada tanggal tersebut dan menyetujui rencana tersebut.
Pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman telah melancarkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak dimulainya serangan Israel terhadap Jalur Gaza menyusul serangan mematikan oleh kelompok militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Laut Merah merupakan jalur perdagangan penting yang dilalui oleh sekitar 12% perdagangan global termasuk 30% lalu lintas peti kemas global.
Serangan tersebut telah memaksa beberapa perusahaan pelayaran besar untuk menghindari wilayah tersebut demi memilih rute yang lebih panjang, dan karena itu lebih mahal, yang menyebabkan penundaan pengiriman dan memaksa beberapa pabrik di Eropa untuk menghentikan sementara produksinya.
Hal ini, pada gilirannya, menimbulkan kekhawatiran bahwa inflasi, yang di negara-negara Barat berada dalam tren menurun dalam beberapa bulan terakhir, dapat mulai meningkat lagi dan meninggalkan dampak yang lebih jangka panjang terhadap perekonomian.
Sejauh ini hanya lima negara anggota yang secara terbuka mengindikasikan bahwa mereka akan berpartisipasi dalam misi tersebut: Belgia, Prancis, Jerman, Yunani, Italia.
Rincian yang masih perlu diselesaikan sebelum tanggal 19 Februari mencakup personel dan kemampuan militer apa yang akan ditugaskan untuk misi tersebut, negara mana yang akan memimpinnya, dan di mana markas besarnya akan berlokasi.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritasenator.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi