Brutalnya Tentara Israel Hancurkan Pemakaman, Tidak Pandang Bulu Apakah Mereka Hidup atau Mati, Putus Asa atau Perang Psikologis?

Friday, 2 February 2024
Brutalnya Tentara Israel Hancurkan Pemakaman, Tidak Pandang Bulu Apakah Mereka Hidup atau Mati, Putus Asa atau Perang Psikologis?
Brutalnya Tentara Israel Hancurkan Pemakaman, Tidak Pandang Bulu Apakah Mereka Hidup atau Mati, Putus Asa atau Perang Psikologis?

BICARA BERITA – Orang mati sekalipun tidak luput dari brutalnya Perang Gaza ketika tentara Israel hancurkan pemakaman di seluruh Jalur Gaza.

Ulah Israel hancurkan pemakaman ini tidak terlepas dari rasa frustasi mereka karena perang Gaza tidak kunjung menunjukkan hasil sebagaimana yang mereka harapkan.

Bengisnya Israel hancurkan pemakaman ini juga tidak terlepas dari upaya mereka melakukan perang psikologis untuk hancurkan moral pasukan Hamas.

Baca Juga: Mengakhiri Perang Gaza, Hamas Pertimbangkan Rencana Gencatan 3 Tahap, Kelompok Sayap Kanan Israel Peringatkan Netanyahu Runtuhnya Pemerintahan

Di kawasan distrik Tuffah, mayat-mayat warga Palestina yang dikeluarkan dari kuburnya tergeletak di atas tanah berlumpur.

Pihak Israel berdalih bahwa mereka bertindak di lokasi-lokasi tertentu dimana informasi mengindikasikan bahwa mayat sandera mungkin berada.

“Jenazah yang dipastikan bukan merupakan jenazah sandera akan dikembalikan dengan terhormat,” kata pihak Israel kepada kantor berita AFP.

Baca Juga: Pengadilan Mulai Sidang Kasus Perdata Tuduh Biden Terlibat Genosida di Gaza, Penuntut Anggap Pemerintah AS Langgar Kewajiban Hukum Internasional

Sejak serangan Israel pada Oktober lalu, jumlah kematian di Gaza begitu tinggi sehingga dikuburkan secara massal di berbagi tempat di Gaza.

Deretan mayat telah dikuburkan di halaman RS Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza. Orang-orang memisahkan kuburan dengan batu atau ranting-ranting tanaman.

“Jika kami pergi ke pemakaman, mereka pasukan Israel mungkin akan mengebom kami dan mungkin kami akan mati,” kata Arfan Dadar, kepada AL Jazeera. Dadar sendiri tinggal bersama keluarganya di tenda pada kompleks rumah sakit.

Baca Juga: Israel Harus Cegah Genosida di Gaza, 6 Hasil Keputusan Pengadilan Mahkamah Internasional, Kenapa Gagal Perintahkan Gencatan Senjata?

Dadar juga mengatakan bahwa tentara Israel telah menembak mati putranya yang berusia 22 tahun ketika dia kembali ke rumah sakit di Kota Gaza.

“Saya menandai kuburannya, tapi sekarang taman rumah sakit dipenuhi kuburan massal. Saya hampir tidak bisa mengenali kuburan anak saya,” katanya.

Warga Palestina di Gaza mengatakan bahwa mereka berharap dapat memindahkan jenazah mereka yang telah meninggal setelah perang di berakhir.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaraberita.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini