KIAT INDONESIA-Sebuah penelitian menunjukkan bahwa Kecerdasan buatan (AI), ditambah dengan data dari permainan mewarnai di iPad, dapat membantu diagnosis dini autisme.
Para peneliti dari University of Southern California (USC) mengatakan hasil ini menunjukkan potensi metode yang mudah dan baru untuk deteksi dini autisme dan gangguan koordinasi perkembangan.
“Hal ini sangat penting karena ciri motorik muncul pada awal autisme, biasanya sebelum gejala sosial. Dan metodologi ini tidak melibatkan potensi bias oleh penilai,” kata Lisa Aziz-Zadeh, seorang profesor di USC.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Antibodi Baru yang Dapat Membantu Melawan Berbagai Bentuk Virus Flu
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa teknologi dapat digunakan untuk mengkategorikan autisme pada individu yang sedang berkembang, namun sulit untuk membedakan autisme dari gangguan perkembangan serupa lainnya.
Misalnya, gangguan koordinasi perkembangan, terutama gangguan keterampilan motorik yang memiliki ciri-ciri yang mirip dengan autisme.
Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme sering kali mengalami defisit motorik dan sensorik selain defisit sosial yang merupakan ciri khas dari gangguan tersebut.
Baca Juga: Menilik Sejarah Hari Ibu: Hari Perayaan Kasih Sayang dan Pengabdian Wanita di Seluruh Dunia
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Autism and Developmental Disorders, 54 anak berusia antara 8 dan 17 tahun ikut serta dalam permainan mewarnai selama lima menit di iPad.
Delapan belas orang mengidap autisme, 16 orang mengalami gangguan koordinasi perkembangan, dan 20 orang mengalami perkembangan normal.
IPad mengumpulkan data kinematik layar sentuh misalnya seberapa keras anak-anak menekan dan seberapa cepat atau cepat gerakannya.
Baca Juga: Konflik Geopolitik, Inflasi dan Tekanan Harga Obat jadi Tantangan Utama bagi Industri Farmasi di Tahun 2024
Para peneliti menggunakan analisis pembelajaran mesin, suatu bentuk kecerdasan buatan, untuk memproses informasi.
“Kami mampu membedakan dengan tepat antara anak yang sedang berkembang dan anak dengan gangguan spektrum autisme dengan akurasi 76 persen,” kata Aziz-Zadeh.
Para peneliti juga mampu membedakan dengan tepat antara gangguan perkembangan tipikal dan gangguan koordinasi perkembangan dengan akurasi 78 persen, serta autisme dan gangguan koordinasi perkembangan dengan akurasi 71 persen.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 22 Desember 2023: Taurus Harus Bijak Mengelola Keuangan, Hindari Pengeluaran Impulsif
Penelitian ini dilakukan pada anak-anak dan remaja dengan autisme yang memiliki fungsi tinggi dan perlu direplikasi dalam kelompok yang lebih besar, lebih muda, dan lebih beragam.
“Kami ingin melihat tanda tangan ini sedini mungkin,” kata Christiana Dodd Butera, mahasiswa pascadoktoral di USC. “Identifikasi dini memungkinkan pendekatan terapi yang disesuaikan, sehingga menghasilkan hasil perkembangan jangka panjang yang lebih baik,” imbuhnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kiatindonesia.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi