Harrison Mann, perwira Badan Intelijen Pertahanan, mengatakan dalam surat pengunduran dirinya yang ia publikasikan di LinkedIn, Senin (13/5/2024), bahwa 'dukungan tak terbatas' AS kepada Israel 'memungkinkan dan memberdayakan pembunuhan dan kelaparan terhadap puluhan ribu warga Palestina yang tidak bersalah'.
Mann merasa berkontribusi terhadap hal tersebut dan mengatakan bahwa: "Hal ini membuat saya malu dan bersalah."
"Dukungan tanpa syarat ini juga mendorong eskalasi secara sembrono yang berisiko menimbulkan perang lebih lebih luas," lanjut pernyataan dia seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa (14/5/2024).
Bulan lalu, Hala Rharrit, juru bicara Kementerian Luar Negeri AS untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, juga mengundurkan diri sebagai protes atas kebijakan pemerintahan Biden di Jalur Gaza.
Rharrit telah menjabat berbagai peran di Kemlu AS sejak 2005 dan menjadi juru bicara Timur Tengah dan Afrika Utara sejak Agustus 2022.
Dia adalah pejabat Kemlu AS ketiga yang mengundurkan diri secara terbuka sejak 7 Oktober, menyusul Annele Sheline, pejabat urusan luar negeri di Biro Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Perburuhan, yang mundur bulan lalu.
Kemudian Josh Paul, mantan direktur Biro Politik-Urusan Militer, secara terbuka mengumumkan pengunduran dirinya pada Oktober 19.
Artikel Terkait
Fadli Zon Ziarah ke Makam Syekh Yusuf, Perkuat Diplomasi Budaya Indonesia-Afrika Selatan
OKI Kecam Serangan Israel di Gaza, Tewaskan Lebih 100 Warga: Desakan ke Dunia Internasional
Raja Charles III Cabut Seluruh Gelar Pangeran Andrew: Dampak dan Latar Belakang Skandal
Torpedo Nuklir Poseidon Rusia: Daya Ledak 100 Megaton & Ancaman Nyata bagi AS