Sedih, Umat Kristen Palestina Hadapi Natal di Tengah Gempuran Serangan Israel, Tidak Ada Perayaan Gereja, Pohon dan Hadiah

- Sabtu, 23 Desember 2023 | 15:01 WIB
Sedih, Umat Kristen Palestina Hadapi Natal di Tengah Gempuran Serangan Israel, Tidak Ada Perayaan Gereja, Pohon dan Hadiah

murianetwork.com - Perayaan natal tahun 2024 ini akan bergulir sebentar lagi. Pada hari tersebut, milyaran umat Kristen di dunia merayakan natal dengan suka cita bersama dengan keluarga dan para sahabat.

Berbagai pernak pernik dan hadiah natal akan ada di setiap sudut serta rumah-rumah para penduduk.

Akan tetapi kebahagiaan ini tidak berlaku bagi umat kristiani Palestina. Mereka harus menghadapi natal di tengah gempuran serangan Israel yang membabi buta.

Baca Juga: Tegas! Satu Orang Dilarang Terima Dua Bansos, Pemkot Surabaya Alihkan Program Permakanan

Para pemimpin gereja di Yerusalem telah mendesak jemaatnya untuk tidak melakukan kegiatan perayaan yang tidak perlu.

Mereka mendorong para imam dan umat untuk fokus pada makna spiritual Natal dan menyerukan doa yang sungguh-sungguh untuk perdamaian yang adil dan abadi bagi Tanah Suci tercinta.

Beberapa hari sebelum Natal, Patriarkat Latin Yerusalem mengatakan, dua wanita Kristen di kompleks gereja di Gaza terbunuh oleh tembakan penembak jitu Israel.

Baca Juga: Pemerintah AS Ancam Lembaga dan Perusahaan Keuangan yang Membantu Rusia

Militer Israel mengatakan, pasukannya menargetkan militan Hamas di wilayah tersebut; pihaknya mengatakan sedang menyelidiki insiden tersebut dan menanggapi laporan tersebut dengan sangat serius.

Sementara itu salah satu warga Kristen Palestina Khalilia mengatakan, putrinya kemungkinan akan mendapat lebih sedikit hadiah, karena tabungannya akan digunakan untuk membantu anak-anak di Gaza.

Wadie Abunassar, seorang warga Israel Palestina di Haifa, mengatakan banyak komunitas Kristen yang mencoba menyeimbangkan suasana suram dengan pesan Natal.

Baca Juga: Habib Ja'far Ucap Syukur Usai Terima Anugrah Revolusi Mental 2023: Kado Hari Ibu Buat Ummah

“Yesus datang di tengah kegelapan dan Natal adalah tentang memberikan harapan ketika tidak ada harapan,” kata Abunassar, mantan juru bicara Gereja Katolik.

Seorang warga AS Palestina, Awad mengaku tidak akan merayakan hari natal seperti biasanya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com

Komentar