murianetwork.com - Jerman tolak upaya Mobilisasi Ukraina yang menyasar pengungsi di negara tersebut.
Rencana Mobilisasi Ukraina tidak akan mempunyai konsekuensi bagi warga Ukraina yang tinggal di Jerman.
Hal Mobilisasi Ukraina dikatakan Menteri Kehakiman Berlin, Marco Buschmann, kepada Badan Pers Jerman (DPA) pada Jumat lalu.
Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan kepada surat kabar Jerman Bild pada hari Kamis bahwa seruan agar orang-orang melapor ke pusat perekrutan akan dikirimkan kepada semua warga negara dalam usia militer – termasuk warga Ukraina yang tinggal di luar negeri.
Dia juga memperingatkan bahwa siapa pun yang mengabaikan “undangan” tersebut akan menghadapi sanksi.
Meskipun dia tidak membahas potensi hukumannya. “Membela dan mengabdi pada negara bukanlah sebuah hukuman. Ini suatu kehormatan,” ujarnya.
Pernyataan tersebut muncul setelah Presiden Ukraina Vladimir Zelensky mengungkapkan awal pekan ini bahwa militer telah mengusulkan untuk merekrut tambahan 450.000 hingga 500.000 orang.
Baca Juga: Nikmati Libur Akhir Tahun, Simak 4 Destinasi Wisata yang Ramah Anak
Dan berencana untuk mengalokasikan tambahan 500 miliar hryvnia ($13,3 miliar) untuk upaya tersebut.
Buschmann mengatakan Berlin tidak akan “memaksa orang untuk melakukan wajib militer atau dinas militer yang bertentangan dengan keinginan mereka.”
Ia menjelaskan bahwa merupakan hal positif bahwa pengungsi perang diterima di Jerman melalui prosedur yang disederhanakan dan diberi kesempatan untuk bekerja.
“Saya tidak dapat membayangkan, karena konstitusi kita menetapkan bahwa warga negara Jerman tidak harus wajib militer di luar keinginan mereka, maka kita dapat memaksa orang dari negara lain untuk melakukan hal tersebut,” tutupnya.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: strategi.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi