murianetwork.com (DONGGUAN) -- Fapon, perusahaan life science terkemuka di dunia, memperlihatkan keahliannya di ajang Joint International Tropical Medicine Meeting (JITMM) 2023, konferensi kedokteran tropis terkemuka di Asia Tenggara yang berlangsung di Bangkok, Thailand, pada 12-15 Desember.
Berkomitmen membina kolaborasi di pasar lokal dan membantu industri IVD lokal di Asia Tenggara, Fapon berbagi perspektif tentang transisi dari kegiatan riset hingga produksi untuk penyakit tropis bersama pakar industri dan ilmuwan di konferensi tersebut. (21 Desember 2023 ).
JITMM, telah digelar selama lebih dari 20 tahun, menjadi wadah kolaborasi antara pakar industri, serta sarana berbagi pengetahuan tentang kedokteran tropis (tropical medicine).
Ajang ini didukung berbagai institusi dan lembaga, termasuk MORU (Mahidol Oxford Tropical Medicine Research Unit) Tropical Health Network. MORU, didukung Wellcome Trust dan Oxford University, tidak hanya mengelola pusat riset dan rumah sakit di Thailand.
MORU juga berkolaborasi dengan lembaga riset penyakit tropis di Laos, Kamboja, Myanmar, dan Bangladesh.
Sebagai vendor terkemuka di dunia yang memasok bahan baku diagnostik, Fapon berperan penting memberantas penyakit tropis. Kontribusi Fapon meliputi wilayah endemik di India, Asia Tenggara, dan Afrika sehingga berperan besar mengatasi penyakit tropis, seperti mendeteksi malaria di wilayah-wilayah tersebut.
Baca Juga: Deklarasi Bergerak 1912 Kalbar Dukung Prabowo - Gibran Wakili Energi Anak Muda
Dalam simposium Fapon, Dr. Sandeep K. Vashist, Senior Global IVD Product Director, Fapon, menyampaikan paparan tentang perkembangan alat uji IVD penyakit tropis, serta membahas dedikasi Fapon dalam mendukung industri IVD lokal dengan solusi terpadu dan inovatif di negara-negara endemik.
Komitmen Fapon ini termasuk mengoptimalkan kemampuan diagnostik fasilitas kesehatan tingkat pertama. Maka, Fapon berkontribusi meningkatkan layanan pasien bagi komunitas setempat.
Lebih lagi, Dr. Nitaya Indrawattana, Associate Professor, Department of Microbiology and Immunology, Faculty of Tropical Medicine, Mahidol University, menyampaikan paparan tentang transisi alat diagnostik Salmonella, mulai dari fase pengembangan hingga komersialisasi di acara tersebut.
Baca Juga: Polisi Ajak Masyarakat Saling Jaga Perbedaan Politik pada Pemilu 2024
Paparan ini menyajikan informasi penting tentang cara menafsirkan kebutuhan medis dari laboratorium hingga pasar bagi peneliti dan ilmuwan.
Ke depan, Fapon akan terus berkolaborasi dengan pakar industri global dan lembaga riset guna menghadirkan solusi mutakhir bagi mitra strategis. Dengan demikian, Fapon mendukung industri IVD lokal dan mempercepat perkembangan ekosistem diagnostik global. (LAN)
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pontianaknews.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi