BISNIS PEKANBARU - Presiden AS Joe Biden telah mengampuni ribuan orang yang dihukum karena penggunaan dan kepemilikan ganja di wilayah federal dan di Distrik Columbia, kata Gedung Putih.
Tindakan pada hari Jumat, yang merupakan grasi eksekutif terbaru Biden yang dimaksudkan untuk memperbaiki kesenjangan rasial dalam sistem peradilan, memperluas pelanggaran pidana yang tercakup dalam pengampunan tersebut.
Biden juga telah memberikan grasi kepada 11 orang yang menjalani apa yang disebut Gedung Putih sebagai hukuman yang “sangat lama” karena pelanggaran narkoba tanpa kekerasan.
Baca Juga: Ketika 2023 Menjadi Tahun Pemutusan Hubungan Kerja
Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan tindakannya akan membantu mewujudkan janji keadilan yang setara menjadi kenyataan.
“Catatan kriminal atas penggunaan dan kepemilikan ganja telah menimbulkan hambatan yang tidak perlu terhadap pekerjaan, perumahan, dan kesempatan pendidikan,” kata Biden.
“Terlalu banyak nyawa yang melayang karena pendekatan kita yang gagal terhadap ganja. Sudah saatnya kita memperbaiki kesalahan ini.”
Baca Juga: Mahfud Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Mencapai 7 Persen, Asal...
Pengampunan kategoris ini didasarkan pada putaran serupa yang dikeluarkan tepat sebelum pemilu paruh waktu tahun 2022 yang memberikan pengampunan kepada ribuan orang yang dihukum karena memiliki tanah federal.
AS mempunyai kurang dari 5 persen populasi dunia namun hanya seperlima dari jumlah tahanan di negara tersebut, dan sebagian besar dari mereka adalah orang-orang kulit berwarna, yang merupakan sebagian besar basis pendukung Biden.
Biden telah mempersiapkan tahun kampanye yang intens menjelang pemilihan presiden tahun 2024 ketika popularitasnya merosot, terutama di kalangan anak muda.
Baca Juga: Ketika Putra Jokowi Pasang Badan di Panggung Debat Calon Presiden
Beberapa orang yang diampuni adalah mereka yang menjalani hukuman seumur hidup, kata Gedung Putih, termasuk Earlie Deacon Barber dari Alabama karena mendistribusikan kokain dan Deondre Cordell Higgins dari Missouri karena mendistribusikan kokain.
Mengingat reformasi yang terjadi baru-baru ini, masing-masing orang berhak mendapatkan pengurangan hukuman jika mereka dijatuhi hukuman hari ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi