Lebih Dari 200 Orang Tewas Hanya Dalam Waktu 24 Jam Ketika Serangan Israel Menjadi Makin Intens di Gaza

- Minggu, 24 Desember 2023 | 20:30 WIB
Lebih Dari 200 Orang Tewas Hanya Dalam Waktu 24 Jam Ketika Serangan Israel Menjadi Makin Intens di Gaza

BISNIS PEKANBARU - Setidaknya 201 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 370 lainnya terluka oleh pasukan Israel dalam 24 jam terakhir di Gaza ketika serangan terhadap wilayah kantong yang terkepung itu mendekati minggu ke-12.

Pemboman di kamp pengungsi Bureij di Gaza tengah menewaskan sedikitnya delapan warga Palestina, termasuk anak-anak, pada hari Sabtu, 23 Desember 2023, sementara serangan lain di kamp Jabalia diyakini telah menewaskan puluhan lainnya.

Jumlah korban tewas di Gaza selama serangan selama 11 minggu tersebut telah mencapai 20.258 orang sementara 53.688 lainnya terluka, kata Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Sabtu.

Baca Juga: Saham Toyota Tenggelam Setelah Alami Masalah Suspensi Daihatsu dan Keamanan Airbag

Ribuan jenazah diyakini masih terjebak di bawah reruntuhan di seberang jalur tersebut.

Dilansir dari Berbagai Sumber, dikatakan jika serangan Israel di Gaza “menjadi jauh lebih intens”.

Bahkan pemboman dan penembakan di bagian utara wilayah itu terus berlanjut ketika mayat-mayat ditemukan membusuk setelah pertempuran berhari-hari di wilayah tersebut.

Baca Juga: FORPASI Lakukan Disuksi Soal Lingkungan, Minta Presiden ke Depan Lebih Serius Tangani Masalah Sampah di Indonesia

Dari sebuah saluran televisi di Gaza menunjukkan ratusan jenazah yang membusuk, beberapa di antaranya ditinggalkan selama 20 hari di reruntuhan dan jalanan, akhirnya dikuburkan oleh tim Pertahanan Sipil Gaza pada hari Sabtu.

Hampir seluruh penduduk Gaza yang berjumlah 2,3 juta orang telah mengungsi dan terpaksa tinggal di tenda-tenda tipis atau di jalan-jalan di bagian selatan Jalur Gaza, dimana dilaporkan terjadi kelaparan yang meluas.

Israel telah lama mendesak warga Palestina untuk meninggalkan wilayah utara Gaza, namun pasukannya juga telah membombardir lingkungan di bagian tengah dan selatan wilayah kecil di pesisir tersebut.

Baca Juga: Tesla Meluncurkan Proyek Pabrik Baterai Shanghai

“Ke mana kita harus pergi? Tidak ada tempat yang aman,” kata Ziad, seorang petugas medis dan ayah enam anak.

“Mereka meminta orang-orang untuk pergi ke [kota Gaza tengah] Deir el-Balah, tempat mereka melakukan pengeboman siang dan malam," tambahnya lagi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bisnispekanbaru.com

Komentar