murianetwork.com - Gaza, Konflik berkepanjangan antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-79, dengan ketegangan terus meningkat di Jalur Gaza.
Strategi yang digunakan oleh kelompok Hamas telah menjadi sorotan utama, sementara Israel secara intensif menargetkan pemasok senjata yang dianggap mendukung aktivitas militan di wilayah tersebut, Minggu, 24./12/23.
Dilansir LiterasiNetwork dari Tribun Pontianak bahwa Peningkatan Ketegangan, Dalam beberapa hari terakhir, intensitas pertempuran di Gaza mencapai puncaknya.
Baca Juga: Mason Rudolph's Resilience, A Quarterback's Journey to Redemption
Serangan roket dari Gaza terus diluncurkan ke wilayah Israel, memicu respons militer yang tangguh dari Israel.
Pihak Israel, melalui Israel Defense Forces (IDF), mengklaim bahwa Hamas menggunakan strategi yang sulit diprediksi, termasuk penyamaran di antara warga sipil untuk melancarkan serangan mereka.
Strategi Hamas yang Ditakuti IDF, Hamas terus mengguncang Israel dengan serangan roket yang terkoordinasi.
Baca Juga: Lakers' Triumph, A Glorious Journey in the NBA Spotlight
Mereka juga dilaporkan menggunakan terowongan bawah tanah untuk melancarkan serangan mendadak.
IDF menyebut strategi ini sebagai taktik licik yang menantang, mempersulit upaya Israel untuk memberantas sumber ancaman.
Perkembangan di Dataran Tinggi Golan, Selain menghadapi tantangan di Gaza, Israel juga fokus pada Dataran Tinggi Golan.
Pada hari ke-79 ini, IDF melaporkan berhasil menggagalkan upaya penyusupan dari Suriah, yang diduga merupakan upaya kelompok bersenjata yang mendukung Hamas.
Baca Juga: Drama Menegangkan di Stadion Olimpico, Napoli Pecundangi Roma dalam Pertandingan Seru
Pertempuran di wilayah perbatasan terus menggema, mencerminkan eskalasi ketegangan regional.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: literasinetwork.com
Artikel Terkait
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir