JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Suasana muram menyelimuti tempat suci umat kristiani dunia yakni Betlehem. Tak ada gema lonceng gereja hingga pernak-pernik pohon natal menghiasi jalanan Kota Bethlehem yang bagaikan labirin itu.
Kota Bethlehem Tepi Barat Palestina membatalkan perayaan Natal 2023 sebagai bentuk solidaritas atas agresi brutal Militer Israel ke Jalur Gaza.
Kota di Tepi Barat yang diduduki Israel ini selalu dipenuhi wisatawan lokal hingga mancanegara menjelang Natal. Namun, jalanan kota kelahiran Yesus Kristus itu di tahun ini terlihat sepi.
Para pemimpin setempat membuat keputusan bulan lalu untuk mengurangi perayaan sebagai bentuk solidaritas terhadap penduduk Palestina, saat pertempuran sengit terjadi antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza," demikian dikutip dari CNN, Minggu (24/12).
Baca Juga: Pesan Misa Malam Natal Paus Fransiskus: Kembali Serukan Gencatan Senjata di Gaza
Sebagian warga Bethlehem memang memiliki ikatan yang kuat dengan warga Palestina di Gaza. Perayaan Natal kali ini berlangsung di tengah agresi brutal Israel yang masih berlangsung di Jalur Gaza yang sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 20.200 warga sipil.
Pastor Francesco Patton dari kelompok gereja Custody of the Holy Land di Bethlehem sebelumnya telah mengatakan bahwa pihaknya hanya akan merayakan Hari Natal tahun ini dengan tenang dan sederhana, tanpa ada perayaan atau perkumpulan di alun-alun kota.
Dekorasi Natal yang dulunya menghiasi lingkungan sekitar telah disingkirkan. Parade dan perayaan keagamaan telah dibatalkan.
Di pusat kota Bethlehem, tepatnya Manger Square, biasanya terpasang pohon Natal tradisional yang sangat besar. Namun, tahun ini, tidak ada gemerlap pohon Natal tersebut di alun-alun kota.
Baca Juga: Bey: Pelaksanaan Ibadah Natal di Jabar Berjalan Khidmat, Aman dan Lancar
Anak saya bertanya mengapa tidak ada pohon Natal tahun ini, saya tidak tahu bagaimana menjelaskannya," kata Ali Thabet. Ali dan keluarganya tinggal di Al Shawawra, sebuah desa Palestina dekat Betlehem. Mereka kerap berkunjung saat perayaan Natal.
"Kami bergabung dengan mereka dalam perayaan mereka, dan mereka juga bergabung dengan kami dalam perayaan kami. Tapi musim liburan tahun ini sangat buruk," ucapnya.
Bahkan, Gereja Kelahiran Yesus - yang menjadi situs Warisan Dunia pertama di wilayah Palestina pada 2012 - sebagian besar kosong.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi