Australia Bongkar dan Kubur Helikopter MRH 90 Gara-gara Terus Bermasalah, Sempat Ada Rencana untuk Dijual

- Rabu, 27 Desember 2023 | 09:00 WIB
Australia Bongkar dan Kubur Helikopter MRH 90 Gara-gara Terus Bermasalah, Sempat Ada Rencana untuk Dijual

murianetwork.com - Australia dikabarkan telah membongkar dan mengubur salah satu helikopter andalannya, MRH 90.

MRH 90 terpaksa dibongkar dan dikubur di tanah milik militer Australia karena dianggap terus bermasalah saat dioperasikan.

Sebelum akhirnya dibongkar dan dikubur, Australia sempat berencana untuk menjual MRH 90 kepada negara lain.

Baca Juga: Pengamat UNPAD Sarankan Isu Kemandirian Industri Pertahanan Jadi Pembahasan Utama pada Debat Pilpres 2024 Ketiga

Dilansir murianetwork.com dari laman Defence Security Asia pada Rabu, 27 Desember 2023, keputusan untuk membongkar dan mengubur MRH 90 dipicu oleh adanya insiden kecelakaan yang terjadi sepanjang tahun 2023.

Kejadian pertama, empat personel militer Australia meninggal dunia karena kecelakaan saat menjalani latihan dengan helikopter ini.

Kejadian kedua, MRH 90 melakukan pendaratan darurat di kawasan pantai timur Australia.

Dua kejadian tersebut menghasilkan sebuah kesimpulan bahwa helikopter tersebut sudah tidak lagi layak digunakan untuk kebutuhan militer maupun non-militer.

Pemerintah Australia bahkan menyatakan bahwa seluruh helikopter MRH 90 miliknya secara bertahap tak akan lagi mengudara hingga Desember 2024 mendatang.

Padahal di sisi lain, helikopter ini seharusnya dijadwalkan bakal pensiun pada tahun 2037 mendatang.

Baca Juga: Pesawat Tempur Generasi Kelima KAAN Turki Bakal Segera Dilaunching Sesaat Lagi, Siap Saingi F-35 dan Eurofighter Typhoon yang Gagal Dibeli

Adapun proses perbaikan MRH 90 secara menyeluruh diperkirakan bakal menyedot banyak anggaran hingga berpotensi membuat negara tekor.

Menurut keterangan dari Departemen Pertahanan Australia, estimasi biaya reparasi MRH 90 secara keseluruhan bisa mencapai angka 15 miliar dolar AS.

Biaya tersebut mencakup akuisisi seluruh unit helikopter sebesar 3,7 miliar dolar AS dan 11,3 miliar dolar AS untuk maintenance.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com

Komentar