Jepang Gelontorkan 3,6 Triliun Yen Guna Tanggulangi Penurunan Angka Kelahiran di Negeri Matahari Terbit

Thursday, 28 December 2023
Jepang Gelontorkan 3,6 Triliun Yen Guna Tanggulangi Penurunan Angka Kelahiran di Negeri Matahari Terbit
Jepang Gelontorkan 3,6 Triliun Yen Guna Tanggulangi Penurunan Angka Kelahiran di Negeri Matahari Terbit

murianetwork.com - Pemerintah Jepang meyetujui untuk menyiapkan dana sebesar 3.6 triliun Yen untuk program "Strategi Masa Depan Anak-anak".

Sebuah kebijakan yang menargetkan dukungan pada penanggulangan penurunan angka kelahiran di Jepang.

Pilar utama dari kebijakan ini adalah dukungan penuh bagi keluarga yang sedang membesarkan anak-anak mereka.

Baca Juga: Ingin Jaga Kesehatan Mental, Bisa Diatasi Dengan Katarsis

Sebuah sistem yang memungkinkan orang tua yang tidak bekerja untuk meninggalkan anak-anak mereka di pusat penitipan anak akan diperkenankan.

Selain itu, tunjangan cuti orang tua akan ditingkatkan menjadi 100 persen bagi pasangan orang tua yang mengambil cuti.

Salah satu program lainnya yaitu pemberian biaya pendidikan kuliah gratis bagi mereka yang memiliki tiga orang anak atau lebih tanpa ada seleksi pedapatan keluarga yang dipertanyakan ke efektifannya serta biaya yang harus dikeluarkan.

Baca Juga: Banyak Wanita Yang Tak Nyaman Dengan Ukuran Paha Yang Besar, Padahal Ada Keuntungannya Loh Guys

Program itu akan memberikan manfaat yang signifikan bagi keluarga yang memiliki tiga anak atau lebih.

Namun apakah program tersebut dapat memotivasi orang Jepang untuk memiliki anak ketiga?

Beberapa berpendapat bahwa program tersebut "tidak adil" karena hanya menargetkan mereka yang memiliki banyak anak.

Baca Juga: Waduh Lihat Saja Udah Geli, Ternyata Daging Gurita Bisa Untuk Meningkatkan Stamina

Selain penurunan angka kelahiran di Jepang, ternyata terdapat juga peningkatan rasio orang-orang yang tidak bisa menikah karena tidak memiliki biaya akibat pendapatan yang rendah dan pekerjaan yang tidak stabil serta pemerintah belum memberikan upaya yang signifikan kepada mereka.

Langkah-langkah memperbaiki jam kerja yang panjang dan beban kerja berlebihan pada pekerja wanita saja ternyata tidak cukup.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: purwokertoinsight.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini