MURIANETWORK.COM - Menteri Informasi Pakistan, Attaullah Tarar, mengatakan negaranya memiliki informasi intelijen yang dapat dipercaya yang mengatakan India berencana melancarkan serangan militer terhadap Pakistan dalam waktu 24 hingga 36 jam ke depan.
Pernyataan itu disampaikan pada Rabu (30/4/2025), di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara.
"Pakistan memiliki informasi intelijen yang kredibel bahwa India bermaksud melakukan aksi militer terhadap Pakistan dalam 24-36 jam ke depan dengan dalih tuduhan yang tidak berdasar dan dibuat-buat tentang keterlibatan dalam insiden Pahalgam," kata Menteri tersebut dalam sebuah posting di platform X.
"Peran sombong yang diambil India sebagai Hakim, Juri, dan Algojo di wilayah tersebut adalah tindakan yang sembrono dan ditolak dengan keras," lanjutnya.
"Pakistan menegaskan kembali bahwa setiap petualangan militer semacam itu oleh India akan ditanggapi dengan pasti dan tegas," jelasnya, seperti diberitakan Al Jazeera.
Pernyataan Menteri Pakistan tersebut bertepatan dengan aktivitas militer yang sedang berlangsung di perbatasan darat antara kedua negara tetangga yang memiliki senjata nuklir selama berhari-hari, dan peringatan akan segera terjadinya perang baru di antara mereka.
Pada Selasa (29/4/2025), Pakistan mengumumkan mereka telah menembak jatuh pesawat tak berawak India di Kashmir.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, mengatakan serangan militer India akan segera terjadi, di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara bersenjata nuklir tersebut.
Khawaja Muhammad Asif mengonfirmasi negaranya telah memperkuat pasukannya untuk mengantisipasi serangan India yang akan segera terjadi, dan mencatat keputusan strategis telah dibuat dalam hal ini.
Ia mengatakan tentara Pakistan telah memperingatkan pemerintah tentang kemungkinan serangan India yang akan segera terjadi, tanpa mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang penilaiannya mengenai dekatnya serangan tersebut.
Asif mengatakan Pakistan dalam keadaan siaga tinggi dan menegaskan mereka dapat menggunakan persenjataan nuklirnya jika ada ancaman langsung terhadap Pakistan.
Sumber: tribunnews
Artikel Terkait
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Maskapai Inggris Hentikan Permanen Penerbangan dari London ke Israel
Inggris Komitmen Dukung Negara Palestina, Kedua Perdana Menteri Bertemu di London
AS Kehilangan Jet Tempur Seharga Rp1 Triliun di Laut Merah