INTERNASIONAL,www.murianetwork.com -- Saat itu pukul satu malam ketika para korban mulai berdatangan di Rumah Sakit Pemerintah Thabet Thabet di kota Tulkarem.
Ada enam orang di antaranya, semuanya menderita luka kritis, kata Dr Iyad al-Aqqad, direktur medis rumah sakit tersebut.
Mereka adalah korban pemboman Israel di kamp pengungsi Nur Shams di Tulkarem, dalam penggerebekan yang dimulai pada malam tanggal 26 Desember dan berlanjut hingga dini hari keesokan harinya.
Baca Juga: Proses Kepindahan Hugo Lloris ke Los Angels Sudah dalam Tahap Akhir
Ini adalah kedua kalinya dalam 24 jam pasukan Israel menyerbu kamp tersebut.
Mereka memasuki beberapa rumah, dan menjatuhkan sedikitnya dua bom, termasuk terhadap fasilitas industri.
Tentara Israel tidak mengizinkan ambulans untuk segera menjangkau korban luka.
Baca Juga: Perjalanan Dahlena Memulai Usaha Ampiang Ikan, Makin Eksis Setelah Jadi Mitra Binaan PT Timah Tbk
Hal serupa juga terjadi di Nur Shams, kata para saksi dan dokter; penundaan selama dua jam yang menyebabkan keenam pria tersebut mengalami pendarahan.
Pada saat mereka dibawa ke rumah sakit al-Aqqad, sudah terlambat untuk menyelamatkan mereka.
Keenam orang tersebut bergabung dengan daftar warga Palestina yang terbunuh di Tepi Barat oleh tentara Israel dan pemukim ilegal sejak tanggal 7 Oktober.
Baca Juga: Yuspian Dilantik Sebagai Penjabat Bupati Belitung, Ini Pengalaman Birokrasinya
Sejak itu, serangan bom dan artileri Israel telah menewaskan lebih dari 21.000 orang di Gaza.
Sementara, tentara dan pemukim Israel telah membunuh lebih dari 300 orang di Tepi Barat.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wowbabel.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi