Korea Selatan Rela Jor-joran Belanja 20 Unit F-35 Demi Hadang Ancaman Korea Utara, Harganya Tembus 5,06 Miliar Dolar AS

- Jumat, 29 Desember 2023 | 17:30 WIB
Korea Selatan Rela Jor-joran Belanja 20 Unit F-35 Demi Hadang Ancaman Korea Utara, Harganya Tembus 5,06 Miliar Dolar AS

murianetwork.com - Korea Selatan terus mewaspadai dan mengantisipasi ancaman Korea Utara yang kian mengkhawatirkan.

Guna mengantisipasi hal tersebut, Korea Selatan rela untuk jor-joran belanja sebanyak 20 unit pesawat F-35 dari Amerika Serikat.

Badan Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan menyebut, total harga yang harus dibayarkan untuk mengimpor 20 unit F-35 dari Amerika Serikat adalah 5,06 miliar dolar AS.

Baca Juga: Negara Lain Akui Tak Ada Selain Indonesia di Asia Tenggara Mampu Produksi Panser Anoa 6x6 Sejumlah 300 Unit

Menurut DAPA, perjanjian impor 20 unit F-35 untuk memperkuat Angkatan Udara Korea Selatan (ROKAF) telah ditandatangani pada Jumat, 8 Desember 2023 lalu.

"Perjanjian akhir untuk akuisisi pesawat F-35A dengan Lockheed Martin ditandatangani pada 8 Desember," kata DAPA sebagaimana dikutip murianetwork.com dari laman Defence Security Asia pada Jumat, 29 Desember 2023.

Nantinya, Korea Selatan akan memiliki total sebanyak 59 unit armada pesawat tempur generasi kelima jika proses akuisisi tersebut berhasil.

Keputusan untuk mengakuisisi F-35 tak lepas dari meningkatnya manuver rudal balistik antar benua (ICBM) Hwasong-15 milik Korea Utara.

Rudal jenis ICBM tersebut diketahui mampu menjangkau target hingga 13.000 km.

Paralel dengan kemampuan tersebut, Hwasong-15 hanya membutuhkan waktu 33 menit saja dari lokasi peluncuran untuk menuju Amerika Serikat.

Baca Juga: Biaya Operasional Helikopter AW139 Tentera Laut Diraja Malaysia Sangat Mahal dan Menguras Anggaran

Selain memperbarui alutsista, Korea Selatan juga turut meningkatkan skill pasukan militernya dalam mengantisipasi ancaman Korea Utara yang bisa datang sewaktu-waktu.

Untuk menunjang hal tersebut, pasukan militer dari Negeri Ginseng telah melaksanakan latihan bersama dengan Amerika Serikat.

Dalam latihan bersama kedua negara, dikerahkan pula aset militer strategis, termasuk kapal induk, pembom, dan kapal selam yang membawa rudal berpemandu nuklir di dekat wilayah Korea Selatan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com

Komentar