BICARA BERITA -- Benny Gantz, menteri dari Kabinet Darurat Perang Israel, mengatakan bahwa ke depannya ada kemungkinan eskalasi konflik melawan kelompok Hizbullah, yang berkuasa di Lebanon.
Kondisi tersebut, menurut Gantz, memerlukan adanya perubahan di perbatasan Lebanon, sebagai antisipasi eskalasi konflik melawan Hizbullah.
Selama ini, beberapa konflik antara Israel dengan Hizbullah telah terjadi di sepanjangan perbatasan Lebanon.
Pada Rabu kemarin, di depan para wartawan, Gantz mengatakan bahwa peluang untuk mencapai solusi diplomatik antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon semakin menipis.
Baca Juga: Tragedi Lee Sun-kyun: Bahaya Tersembunyi Briket Arang yang Merenggut Nyawa Aktor Korea Terkenal
“Situasi di perbatasan utara Israel menuntut perubahan,” kata Gantz dalam sebuah konferensi pers.
“Batas waktu untuk solusi diplomatik hampir habis, jika dunia dan pemerintah Lebanon tidak bertindak untuk mencegah penembakan terhadap penduduk utara Israel, dan menjauhkan Hizbullah dari perbatasan, maka militer Israel yang akan melakukannya,” lanjut Gantz.
Pernyataan Gantz tersebut adalah yang terbaru untuk meningkatkan kekhawatiran bahwa kampanye militer Israel di Gaza dapat meledak menjadi konflik regional yang lebih luas, menarik kelompok-kelompok yang didukung Iran seperti Hizbullah.
Israel dan Hizbullah, bersama dengan kelompok bersenjata lainnya yang beroperasi di Lebanon Selatan, telah menetap dalam ritme yang stabil dalam pertukaran serangan sejak putaran pertempuran antara Hamas dan Israel.
Sejak saat itu, Israel tanpa henti mengebom Gaza melalui sebuah kampanye genosida dan menewaskan lebih dari 21 ribu penduduk sipil.
Sebagian besar dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak serta 2,3 juta penduduk menjadi pengungsi.
Baca Juga: Contoh Teks Prosedur Membuat Kolak Cendol Kolang Kaling, Variasi Olahan yang Nikmat Sekali
Serangan Israel di Gaza memicu ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, karena pertukaran tembakan antara pasukan Israel dan Hizbullah dilaporkan terjadi dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak bertempur dalam perang skala besar tahun 2006.
Puluhan ribu orang di Israel dan Lebanon juga telah mengungsi. Lebih dari 150 orang, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, terbunuh sejak gencatan senjata dimulai. Angka tersebut termasuk 20 penduduk sipil dan 3 wartawan, menurut kantor berita AFP.
Selasa kemarin, sebuah serangan Hizbullah melukai 11 orang di Israel utara, sementara serangan Israel di Bint Jbeil menewaskan 3 orang, termasuk 1 pejuang Hizbullah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaraberita.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi