Negara-negara Ini Tidak Merayakan Tahun Baru pada 1 Januari

- Sabtu, 30 Desember 2023 | 11:01 WIB
Negara-negara Ini Tidak Merayakan Tahun Baru pada 1 Januari

HARIAN MASSA - Tahun Baru hanya tinggal menghitung hari. Penduduk dunia pun bersiap menyambut pergantian tahun dengan menyiapkan sejumlah acara. Pesta kembang api dan meniup terompet menjadi sebuah tradisi.

Meskipun sebagian besar dunia merayakan 1 Januari sebagai hari pertama pergantian tahun, namun ada sejumlah negara yang tidak merayakannya dan mempunyai 'hari pertama dalam tahun' mereka sendiri.

Seperti diketahui, sebagian besar negara di dunia mengikuti kalender Gregorian yang terdiri dari 365 hari dalam setahun dengan 12 bulan dan 1 Januari sebagai hari pertama dalam setahun.

Baca Juga: Obor Elektrik Ramaikan Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah di Tangsel

Namun, ada beberapa negara di belahan dunia ini yang tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari. Kebanyakan negara-negara itu berada di Timur Tengah dan sebagian di Asia.

Berikut adalah negara yang tidak merayakan Tahun Baru, disitir dari sejumlah sumber.

1. ARAB SAUDI

Arab Saudi "mengharamkan" perayaan Tahun Baru yang jatuh pada tanggal 1 Januari. Negara Monarki di Teluk Arab ini bahkan memiliki polisi khusus yang memeriksa toko-toko menjual barang-barang Natal dan tidak ada jalanan untuk perayaan Tahun Baru.

Sebagai negara Muslim, Arab Saudi menjadikan Tahun Baru Islam sebagai pergantian tahun satu tahun kalender berdasarkan penanggalan Islam. Tahun Baru Islam yang jatuh pada bulan Muharram diawali dengan terlihatnya hilal atau bulan baru saat matahari terbenam. Kemunculannya menjadi pertanda awal bulan Muharram, salah satu dari empat bulan suci umat Islam.

2. IRAN

Iran menjadi negara Timur Tengah lain yang tidak merayakan Tahun Baru pada 1 Januari. Iran memiliki kalender Persia yang merayakan Tahun Baru Persia atau Nowruz setiap bulan Maret.

Nowruz secara harfiah berarti "hari baru" dan bertepatan dengan titik balik musim semi, yang menandai awal musim semi di tahun tersebut. Dikatakan bahwa Nowruz berakar pada Zoroastrianisme, sebuah agama Persia kuno.

Saat ini, perayaan Nowruz lebih merupakan perayaan universal atas permulaan baru dibandingkan hari raya keagamaan. Festival ini biasanya berlangsung beberapa minggu sekitar hari Nowruz. Warga Iran menyambutnya dengan kegiatan seperti bersih-bersih, baju baru, mengunjungi keluarga, dan berbagai ritual untuk keberuntungan di tahun mendatang.

Iran adalah negara yang hidup dengan aturan agama yang ketat dan itulah sebabnya Tahun Baru dirayakan menurut kalender Islam. Tidak dilarang merayakan Tahun Baru secara rutin dan etnis minoritas Kristen tidak menyembunyikan perayaannya.

3. ISRAEL

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmassa.id

Komentar