murianetwork.com: Juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Palestina Ashraf al-Qedra mengatakan Israel berusaha menghancurkan sistem layanan kesehatan di Jalur Gaza karena terus menyerang fasilitas medis di wilayah tersebut.< /span>
Menurut laporan Tass dari Dubai di laman resminya, tass.com, Senin (18/12/2023), tentara Israel menargetkan Rumah Sakit Nasser di wilayah kantong Palestina selatan setelah mereka menyerbu fasilitas medis al-Shifa di utara Gaza.
"Melakukan serangan di Kompleks Medis Nasser adalah bagian dari kebijakan masyarakat dengan tujuan untuk melikuidasi fasilitas kesehatan yang akan menghancurkan sistem kesehatan di Gaza selatan," Televisi Al Jazeera Qatar mengutip ucapannya, seperti dilansir tass.com.
Seorang anak tewas dan tiga orang lainnya terluka dalam serangan Israel yang menghantam bangsal bersalin di rumah sakit pada Sabtu (16/12/2023) malam, kata TV tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya melaporkan tersingkirnya petugas kesehatan serta serangan terhadap rumah sakit dan ambulans di wilayah kantong Palestina dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sejak eskalasi terbaru dimulai antara Palestina dan Israel, WHO telah mendokumentasikan 203 serangan serupa dan menggambarkan situasi di fasilitas kesehatan di Gaza sebagai bencana besar.
Baca Juga: Menaker Menyatakan Rasa Senangnya Atas Penyelenggaraan Hari Migran Internasional 2023
Ketegangan kembali berkobar di Timur Tengah pada 7 Oktober setelah Hamas, militan dari kelompok radikal Palestina yang berbasis di Jalur Gaza melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel bagian selatan.
Selain mengirimkan banyak warga kibbutz Israel yang tinggal di dekat perbatasan Gaza, Hamas juga menculik lebih dari 200 warga Israel, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua.
Hamas menggambarkan serangannya, yang belum pernah terjadi sebelumnya, sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.
Baca Juga: Praperadilan Firli Bahuri Ditolak, Penetapan Tersangka Jalan Terus
Israel pun kemudian mengumumkan pengepungan total terhadap Gaza dan mulai melakukan serangan terhadap daerah kantong Palestina, serta wilayah tertentu di Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat.
Perwakilan resmi Kementerian Kesehatan di wilayah kantong Gaza, Ashraf al-Qudra mengatakan situasi di tempat penampungan bagi para pengungsi adalah "bencana besar karena penyebaran penyakit dan kurangnya perawatan medis."
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarakarya.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi