Bikin Bisnis Rugi dan Memicu PHK, Pemegang Lisensi McDonald's Malaysia Gugat Gerakan Boikot

- Minggu, 31 Desember 2023 | 12:30 WIB
Bikin Bisnis Rugi dan Memicu PHK, Pemegang Lisensi McDonald's Malaysia Gugat Gerakan Boikot

murianetwork.com - SEBUAH kelompok pro-Palestina yang memimpin boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang dikatakan mendukung Israel dalam pemboman di Gaza, dituntut oleh McDonald's Malaysia atas pencemaran nama baik dan hilangnya pendapatan, menurut laporan.

Gerbang Alaf Restaurants Sdn Bhd (GAR), yang merupakan pemegang lisensi McDonald's di Malaysia, menggugat gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Malaysia atas serangkaian postingan di media sosial.

GAR, dalam surat panggilan yang dilihat oleh Reuters, mengklaim bahwa postingan tersebut merugikan bisnisnya karena memicu boikot yang mengakibatkan hilangnya keuntungan dan PHK.

Baca Juga: Ramai Negara-negara Arab Boikot McDonald's Setelah Makanan Gratis ke Tentara Israel

GAR juga mengklaim kerugian lainnya, karena penutupan dan pengurangan jam operasional gerainya. 

Postingan tersebut diduga menghubungkan waralaba makanan cepat saji tersebut, antara lain, dengan perang di Gaza yang disebutnya sebagai "perang genosida terhadap warga Palestina di Gaza."

Tulisan tersebut juga memuat logo McDonald's, kata penulis tersebut. McDonald's Malaysia menuntut ganti rugi sebesar 6 juta ringgit (USD1,31 juta).

Baca Juga: Dituduh Gunakan Air Secara Ilegal, Aktivis Jerman Serukan Boikot Stroberi dari Spanyol

McDonald’s bersama dengan jaringan dan merek makanan cepat saji lainnya yang terkait dengan AS telah menjadi sasaran kelompok pro-Palestina sejak Israel menanggapi serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober.

Gerakan BDS bertujuan untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap “penindasan Israel terhadap Palestina” dan menekan Israel untuk mematuhi hukum internasional, menurut Reuters.

Dalam surat panggilannya, GAR mengatakan “tidak ada bukti bahwa kami (penggugat) telah melakukan genosida terhadap 2,3 juta warga Palestina di Gaza, atau bukti bahwa kami berkontribusi pada tentara Israel.”***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Komentar