BICARA BERITA - Seorang pejabat Israel mengakui pada hari Kamis lalu bahwa mereka menggunakan senjata yang tidak tepat selama serangan ke kamp pengungsi Magazhi.
Senjata Israel yang tidak tepat itu ditengarai adalah bom fosfor putih, bom bodoh, dan penghancur bunker.
Meskipun hanya sedikit tentang amunisi yang digunakan di Magazhi, namun ini bukanlah kali pertama Israel menghadapi dugaan penggunaan senjata kontroversial, termasuk bom fosfor putih.
Pejabat Israel tersebut mengatakan akan menyelidiki apa yang terjadi, mencari tahu bagaimana bisa bom fosfor putih digunakan dalam serangan tersebut.
Penggunaan senjata kimia tak berwarna ini dilarang di bawah hukum humaniter internasional.
Ketentuannya adalah tidak boleh ditembakkan ke atau dekat daerah sipil yang berpenduduk atau infrastruktur sipil.
Namun, bukti penggunaan bom fosfor putih pada Perang Gaza telah dilaporkan oleh HRW (Human Right Watch) atau Pemantau Hak Asasi Manusia sejak awal konflik pada 7 Oktober lalu.
“Fosfor putih yang disemburkan melalui udara menyebarkan zat tersebut ke area yang luas, tergantung pada ketinggian semburan, dan hal ini mengekspos lebih banyak warga sipil dan infrastruktur daripada semburan darat yang terlokalisasi,” kata Ahmed Benchemsi, direktur komunikasi HRW Timur Tengah kepada Al Jazeera.
Bulan kemarin, seorang dokter dari RS Al Shifa mengatakan kepada Toronto Star bahwa ia telah melihat pasien dengan luka yang dalam.
Luka tersebut ialah luka bakar tingkat tiga dan empat, jaringan kulit dipenuhi dengan partikel hitam, dan sebagian besar ketebalan kulit serta semua lapisan di bawahnya terbakar hingga ke tulang.
Dokter Ahmed Mokhallalati mengatakan bahwa ini bukan luka bakar akibat fosfor putih, tetapi kombinasi dari semacam gelombang bom pembakar dan komponen lainnya.
Hal ini mendukung klaim bahwa Israel juga menggunakan perang untuk menguji coba senjata-senjata yang belum diketahui.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaraberita.com
Artikel Terkait
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel
Rusia Dikabarkan Minta Akses Pesawat Militer di Pangkalan Udara Biak, Australia Khawatir
Wakil PM Rusia Undang Prabowo Hadiri Forum Ekonomi di St. Petersburg