Pemiliknya Bertaubat, Restoran Gia Bao di Vietnam yang Sajikan Daging Kucing Ditutup

- Minggu, 31 Desember 2023 | 17:31 WIB
Pemiliknya Bertaubat, Restoran Gia Bao di Vietnam yang Sajikan Daging Kucing Ditutup

murianetwork.com - Mengonsumsi daging kucing memang bukan hal yang lumrah, namun tren tersebut bukanlah hal baru, terutama di sejumlah wilayah di Asia.

Meski sebagian besar negara kini telah mengambil langkah tegas untuk melarang konsumsi daging kucing dan hewan liar lainnya, namun masih ada sebagian masyarakat yang masih mengonsumsi daging kucing.

Dikutip dari DailyMail (31/12), seperti yang terjadi pada salah satu restoran di Vietnam. Mereka menyembelih ratusan kucing untuk disajikan dagingnya dalam mangkuk berisi kuah panas. Namun, nasib restoran tersebut tidak bertahan lama.

Baca Juga: Awas! Perhatikan 5 Hal Berikut Ini Sebelum Berburu Kuliner di Malam Tahun Baru

Baru-baru ini restoran Gia Bao di kota Thai Nguyen, Vietnam akhirnya resmi ditutup. Restoran ini terkenal dengan menu daging kucing yang dijadikan sup dan masakan lainnya.

Selama lebih dari lima tahun, restoran Gia Bao milik Pham Quoc Doanh telah beroperasi seperti restoran biasa. Pham menyebutkan bahwa restoran ini dibangun untuk memberi makan keluarganya.

“Saya mulai menjual daging kucing karena tidak ada yang menyajikannya di restoran ini,” jelas pria berusia 37 tahun itu.

“Saya sangat ingin meninggalkan bisnis daging kucing yang kejam ini dan memulai bisnis lain secepatnya. Ketika saya memikirkan ribuan kucing yang telah saya sembelih dan dimasak di sini selama bertahun-tahun, itu membuat saya sedih,” lanjut Pham.

Baca Juga: Dulu Ngebet Ingin Punya Anak Perempuan, Kini Sahrul Gunawan dan Dine Mutiara Pasrah

Menurutnya, pencurian dan penjualan kucing di Vietnam sangat sering terjadi. Kebanyakan kucing yang diolah menjadi makanan adalah kucing liar dan kucing peliharaan curian.

Diakui Pham, selama restorannya beroperasi, ia mampu menyembelih 300 ekor kucing dalam sebulan, yang dagingnya kemudian ia masak sebagai sup di restorannya.

Setelah menghubungi organisasi hak-hak hewan Humane Society International (HSI), Pham mendapat bantuan untuk mendirikan toko kelontong dan menutup restorannya.

Akhirnya, pada tanggal 6 Desember, ia secara simbolis merobohkan spanduk di depan restorannya dan memulai bisnis baru.

Baca Juga: Gempa Bumi Tektonik M3,4 Dirasakan di Sumedang Jawa Barat, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: alonesia.com

Komentar