INTERNASIONAL,www.murianetwork.com -- Media pemerintah Iran telah mengumumkan bahwa Iran dan Rusia tidak akan lagi menggunakan dollar Amerika dalam perdagangan kedua belah pihak.
Mereka sepakat untuk menggantinya dengan mata uang lokal mereka.
Hal tersebut dilakukan karena kedua negara terkena sanksi oleh negara-negara Barat yang mengucilkan Iran dan Rusia sehingga kesulitan mengakses dollar Amerika sebagai mata uang yang biasa digunakan dalam perdagangan internasional.
Baca Juga: Pihak Berwenang Gaza Tuduh Israel Mencuri Organ Tubuh Jenazah Warga Palestina
Iran disanksi oleh Barat atas program pengayaan nuklir mereka, sedangkan Rusia dikecam atas invasi mereka ke Ukraina.
Perjanjian pemberlakuan mata uang lokal tersebut diselesaikan dalam pertemuan antara gubernur bank sentral kedua negara di Rusia.
Media mengatakan bahwa perjanjian itu menjadi babak baru bagi hubungan Iran-Rusia, dengan kedua negara sepakat tidak menggunakan dollar Amerika.
“Bank dan pelaku ekonomi kini dapat menggunakan infrastruktur termasuk sistem antar bank non-SWIFT untuk bertransaksi dalam mata uang lokal,” kata media pemerintah Iran.
Sebelumnya pada pertemuan BRICS di Afrika Selatan pada Agustus lalu, Rusia sudah berupaya untuk melepaskan diri dari penggunaan dollar Amerika dan mendapat reaksi positif dari anggota BRICS.
Presiden Brasil, Lula da Silva, terus melakukan kajian mengenai de-dolarisasi dan kemungkinan penggunaan mata uang selain dollar.
Baca Juga: Presiden Erdogan Mengkritik Netanyahu Dengan Menyamakannya Seperti Hitler
Posisi Iran menjadi semakin penting bagi Rusia setelah sanksi Barat atas perang di Ukraina membatasi jalur perdagangan luar negeri Rusia dan membuat Rusia mencari pasar di luar Eropa.
Iran juga memberi pernyataan tentang kerja sama militer dengan Rusia yang semakin berkembang.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: wowbabel.com
Artikel Terkait
Fatima Hassouna, Fotografer Kesayangan Warga Gaza Syahid Dibom Israel
Serangan Udara AS Tewaskan 80 Orang di Yaman, 150 Orang Terluka
Rudal China Bisa Tenggelamkan Seluruh Armada Kapal Induk AS Hanya dalam 20 Menit
Ulama Pakistan Serukan Dunia Muslim untuk Berjihad Melawan Israel