Alasan Demi Meringankan Beban Ekonomi, Israel Menarik Sebagian Pasukannya dari Gaza

Tuesday, 2 January 2024
Alasan Demi Meringankan Beban Ekonomi, Israel Menarik Sebagian Pasukannya dari Gaza
Alasan Demi Meringankan Beban Ekonomi, Israel Menarik Sebagian Pasukannya dari Gaza

JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com-Hampir 3 bulan agresi Israel ke wilayah Gaza dianggap berhasil melumpuhkan pusat komando Hamas. Namun agresi brutal itu dikecam pemimpin hingga warga dunia.

Pemerintah Israel tampaknya 'ngos ngosan' di Dana perang yang menguras kas negara hingga dianggap pemborosan oleh warganya.

Militer Israel menarik sebagian pasukannya dari Jalur Gaza Palestina untuk mempersiapkan fase baru agresi ke wilayah itu.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memperkirakan agresi brutalnya ke Gaza masih akan berlangsung selama 2024.

Baca Juga: Pejuang Hamas Hujani Ibukota Israel Tel Aviv Dengan Rudal Tepat Pada Perayaan Tahun Baru 2024

Melalui pernyataan, juru bicara IDF Daniel Hagari menuturkan penarikan personel dilakukan demi mempersiapkan pasukan menghadapi fase baru agresi karena "perang membutuhkan pertempuran yang berkepanjangan."

IDF memaparkan Brigade ke-551 dan ke-14 yang terdiri dari pasukan cadangan akan dipulangkan dan kembali ke kehidupan sipil mereka pekan ini.

Sementara itu, Brigade ke-828 yang melatih komandan pasukan, Brigade ke-261 yang melatih perwira militer, dan Brigade ke-460 yang melatih korps lapis baja juga akan kembali ke Israel untuk melakukan pelatihan.

Kembalinya pasukan cadangan bertujuan memastikan perencanaan dan persiapan untuk kelanjutan (agresi) pada 2024 sebagai pemahaman bahwa kita akan diminta untuk melakukan tugas tambahan dan peperangan sepanjang tahun ini," ujar Hagari seperti dikutip CNN pada Selasa (2/1).

Baca Juga: Semangat Boikot dan Kebangkitan Produk Nasional

Selain itu, penarikan pasukan ini juga disebut-sebut sebagai upaya Israel meringankan beban ekonomi negara soal biaya perang dan menghemat tenaga pasukan militer untuk fase agresi baru nanti.

Israel ngotot terus melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza bahkan Tepi Barat Palestina yang telah berlangsung sejak 7 Oktober lalu.

Per Selasa, sebanyak 21.978 warga Palestina tewas dan 57.697 orang lainnya terluka imbas agresi Israel sejak Oktober lalu. Jumlah korban tewas ini hampir 1 persen populasi warga di Gaza sebelum agresi Israel terjadi.***





Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jakarta.suaramerdeka.com

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini