murianetwork.com - Di mulai pada perayaan Tahun Baru 2024 Denmark, Martin Ebmark, seorang pengelola hotel di kota Billund, duduk bersama keluarganya menonton pidato tahunan Ratu Margrethe II di televisi.
Saat itu Ratu Margrethe II mengenakan gaun ungu Cadbury yang megah, mulai berbicara tentang 'waktu yang tepat', Ebmark dan istrinya mengangkat gelas sebagai tanda salut untuk Ratu Margrethe II.
Namun, ketika Ratu Margrethe II dari Denmark mengumumkan niatnya untuk turun takhta setelah 52 tahun berkuasa dan memberikan takhta kepada putranya, Putra Mahkota Denmark Pangeran Frederik, kejutan melanda rakyat di seluruh negeri.
Ebmark menggambarkan perasaannya sebagai "benar-benar mengejutkan", mengingat Ratu Margrethe II telah berkuasa sejak tahun 1972.
Morten Pelch, seorang profesional Public Relation dari Vejle, bahkan mengatakan bahwa dia menangis ketika mendengar berita abdikasi tersebut, dan menyaksikan kembali pidato Ratu Margrethe II membuatnya menangis lagi.
Dia mengatakan bahwa orang Denmark akan selalu mengingat momen ini, seperti saat Denmark meraih Juara dalam Piala UEFA 1992.
Baca Juga: Jam Gadang: Arsitektur dan Sejarah Menara Jam yang Dibangun oleh Ratu Belanda
Pelch mengungkapkan bahwa Ratu Margrethe II dianggap sebagai ibu negara sekaligus pemandu moral, dan berita abdikasi Ratu Margrethe II sangat memberikan rasa emosional bagi rakyat Denmark.
Ratu Margrethe II, yang akrab disapa Daisy, bukanlah sosok yang kaku. Ia adalah seorang ilustrator, perancang set, perancang kostum, penulis, dan ahli bahasa.
Sebelumnya, rakyat Denmark cukup terkejut ketika Ratu Margrethe II mengumunkan bahwa dia memutuskan untuk berhenti menjadi perokok setelah mengalami masalah kesehatan.
Baca Juga: Yenny Wahid: Ganjar-Mahfud Cocok Jadi Pemimpin, Mahfud MD Didikan Langsung Gus Dur
Seperti yang diketahui Ratu Margrethe II juga dikenal sebagai sosok yang kontroversial utamanya dalam kebiasaannya merokok, bahkan beliau mendapatkan julukan sebagai Ratu Asbak.
Ratu Margrethe II mengumumkan niatnya untuk turun takhta dalam pidato Malam Tahun Baru, seperti kebiasaan serupa di negara-negara seperti Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Spanyol.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pitutur.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi