Jika AS dan Korsel Berikan Provokasi, Kim Jong Un Perintahkan Militernya Untuk Musnahkan

- Kamis, 04 Januari 2024 | 19:01 WIB
Jika AS dan Korsel Berikan Provokasi, Kim Jong Un Perintahkan Militernya Untuk Musnahkan

KALIMANTAN UPDATE - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, hari Minggu (31/12/2023), menyatakan militernya harus memusnahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan jika ada provokasi.

Direktif tegas ini muncul setelah Kim berjanji meningkatkan produksi senjata menanggapi konfrontasi yang dipimpin AS.

Korea Utara telah meningkatkan retorika perangnya dalam beberapa bulan terakhir sebagai respons terhadap perluasan latihan militer AS-Korea Selatan seperti laporan media resmi Korea Utara KCNA hari Senin, (1/1/2024).

Baca Juga: Kenali Love Language 12 Zodiak Masing-Masing

Para ahli memperkirakan Kim akan terus meningkatkan retorika dan uji coba senjatanya karena kemungkinan dia percaya dapat menggunakan ketegangan yang meningkat untuk mendapatkan konsesi dari AS, terutama jika mantan Presiden Donald Trump memenangkan pemilihan presiden AS pada November.

Dalam pertemuan besar partai yang berlangsung selama lima hari minggu lalu, Kim mengumumkan rencana untuk meluncurkan tiga satelit mata-mata militer tambahan, memproduksi lebih banyak rudal nuklir dan drone tempur tahun ini.

Dalam pertemuan pada hari Minggu dengan para perwira militer, Kim menekankan urgensi untuk mempertajam kemampuan tempur untuk menjaga keamanan nasional, yang tampaknya merujuk pada program senjata nuklir Korea Utara.

Baca Juga: Hasil Survei GoodStats: Penghasil Pria Tampan dan Wanita Cantik Dari Sunda Urutan Pertama di Indonesia

Ia menyebut "langkah-langkah konfrontasi militer oleh AS dan kekuatan asing yang bermusuhan lainnya," sesuai dengan laporan Korean Central News Agency (KCNA).

Kim menegaskan, "militer kita harus memberikan pukulan mematikan untuk benar-benar menghancurkannya dengan memobilisasi semua cara dan potensi terkuat tanpa ragu" jika menghadapi konfrontasi militer dan provokasi dari AS dan sekutunya.

Dalam pidato Tahun Baru pada hari Senin, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan rencana untuk memperkuat kemampuan serangan pencegahan, pertahanan rudal, dan kemampuan pembalasan militer sebagai tanggapan terhadap ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Juga: Skincare China Dominasi Marketplace di Indonesia?

"Republik Korea membangun perdamaian yang nyata dan abadi melalui kekuatan, bukan perdamaian yang tunduk pada kemurahan hati lawan," kata Yoon, menggunakan nama resmi Korea Selatan.

Rudal nuklir Hwasong-17 Korea Utara. Kim Jong Un, hari Minggu (31/12/2023), menyatakan militernya harus memusnahkan Amerika Serikat dan Korea Selatan jika ada provokasi.

Direktif tegas ini muncul setelah Kim berjanji meningkatkan produksi senjata menanggapi konfrontasi yang dipimpin AS.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: kalimantanupdate.com

Komentar