JAKARTADAILY.ID - Pertempuran di perbatasan Israel dengan Lebanon memanas, setelah Hizbullah berjanji akan membalas kematian Wakil Pemimpin Hamas, Saleh Al Arouri yang dibunuh oleh serangan drone Israel pada Selasa, 2 Januari. Dalam pertempuran yang berlangsung Kamis, 4 Januari 2024, kelompok Hizbullah yang didukung Iran mengatakan empat anggotanya tewas oleh serangan udara Israel di Desa Naqoura.
Stasiun televisi Al-Manar milik Hizbullah menyampaikan penghormatan kepada empat orang yang menjadi syuhada. Salah satu korban tewas oleh serangan udara Israel adalah Hussein Yazbek, pejabat lokal Hizbullah.
Kantor berita nasional Lebanon mengatakan pesawat Israel melakukan pemboman terhadap sebuah rumah tiga lantai, menghancurkan seluruh bangunan rumah. Serangan itu juga melukai sembilan warga yang berada di kawasan itu.
The Times of Israel mengatakan sejak bentrok dengan Hizbullah pada Oktober 2023 hingga Kamis, 4 Januari, jumlah total anggota Hizbullah yang tebunuh sudah lebih dari 150 orang. Israel dan Hizbullah hampir setiap hari saling baku tembak di perbatasan selatan Lebanon dalam 88 hari terakhir.
Melansir dari BBC, pihak militer Israel (IDF) belum memberikan konfirmasi atas serangan tersebut. Hanya saja, IDF memposting video ke media sosialnya, dengan mengatakan mereka menyerang "sasaran organisasi Hizbullah di wilayah Lebanon." Rekaman video itu menunjukkan berbagai bangunan dihantam rudal Israel, setelah itu terjadi ledakan besar dan asap membubung tinggi.
Pembunuhan Saleh Al Arouri di pinggiran Kota Beirut pada Selasa, 2 Januari, semakin meningkatkan ketegangan di Lebanon. Apalagi Israel melakukan serangan ke selatan Dahiyeh yang merupakan basis gerakan Hizbullah di Lebanon.
Dalam pidatonya kemarin, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menggambarkan agresi Israel sangat mencolok dan tidak bisa dibiarkan begitu saja. Meski memberikan pernyataan tegas, hingga saat ini, Hizbullah belum mendeklarasikan perang terhadap Israel, seperti yang diharapkan banyak pihak pendukung Hamas.
Baca: 46 Milisi Hizbullah Telah Dibunuh Oleh Tentara Israel, Hizbullah Tembak Jatuh Drone Israel
Serangan yang membunuh Al Arouri dan ke wilayah Dahiyeh menjadi pukulan bagi Hamas dan juga menjadi pesan terhadap Hizbullah. Sejak dimulainya perang Israel dan Hamas pada 7 Oktober, Hizbullah dan militer Israel hanya saling bertukar serangan hampir setiap hari di perbatasan.
Para pengamat internasional menilai Hizbullah belum menyatakan perang karena telah memperhitungkan tindakannya jika terjadi perang dengan skala penuh melawan Israel. Perang Israel dan Lebanon tahun 2006 masih membekas di warga Lebanon, dimana Lebanon sejak saat itu hingga sekarang masih menderita krisis ekonomi besar-besaran. Hal ini ditambah tidak adanya dukungan publik luas dari warga Lebanon untuk mendukung konfrontasi militer dalam bentuk apa pun.
Para pejabat Israel telah memperingatkan Hizbullah bahwa Israel akan menjadikan Beirut sama dengan yang telah mereka lakukan di Gaza, jika menyatakan perang. Bahkan beberapa pejabat senior Israel menekan kabinet Netanyahu untuk memberi tindakan lebih keras terhadap Hizbullah demi melindungi komunitas Israel di dekat perbatasan.
***
Berita terkini lainnya dari tim redaksi kami dapat diakses lebih cepat melalui Google News
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indonesia.jakartadaily.id
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi