Influencer TikTok Vietnam Didenda $309,2 karena Posting Video Tak Pantas di Kuil Angkor Wat Kamboja

BISNIS PEKANBARU - TikToker Vietnam Hua Quoc Anh didenda US$ 306 pada 3 Januari lalu karena memposting klip video yang mencemarkan nama baik Kuil Angkor Wat di Kamboja yang terkenal di dunia pada November tahun lalu.

Departemen Informasi dan Komunikasi Kota Ho Chi Minh mengatakan pada hari Rabu kemarin bahwa mereka telah bekerja sama dengan Divisi Keamanan Siber dan Pencegahan Kejahatan Teknologi Tinggi kota untuk mengenakan denda administratif pada Anh, yang akun TikToknya memiliki lebih dari 700.300 pengikut.

Video berdurasi satu menit 25 detik yang diposting di akun TikTok miliknya pada 4 November tahun lalu, menggambarkan seorang gadis mengunjungi kompleks kuil Angkor Wat di Kamboja, termasuk gambar dua raja Thailand dan bendera Thailand, dipadukan dengan suara 'Halo Thailand.'

Baca Juga: Korea Utara Kirimkan Puluhan Rudal Balistik ke Rusia, Amerika Bakal Bahas di Sidang Dewan Keamanan PBB

Video tersebut dengan cepat menjadi viral, memicu reaksi balik di antara masyarakat Vietnam dan Kamboja dan memaksa kedua lembaga Vietnam tersebut untuk melakukan penyelidikan.

Secara khusus, Anh dituduh tidak menghormati budaya dan kedaulatan Kamboja dan Thailand, dan khawatir akan menyebarkan perpecahan antara Vietnam, Kamboja, dan Thailand.

Otoritas Nasional Apsara (ANA) meminta TikTok untuk memblokir klip video tersebut, dengan alasan bahwa mereka tidak menghormati budaya dan warisan Kamboja.

Angkor Wat adalah simbol Kamboja yang paling terkenal, dan gambar kuil tersebut muncul di bendera Kerajaan. Situs ini juga merupakan salah satu tujuan yang paling banyak dikunjungi di dunia.

Baca Juga: Kawasan Asia Pasifik akan Hadapi Tantangan Ekonomi di Tengah Pertumbuhan yang Kuat di Tahun 2024

Pada tahun 2023, situs perjalanan dan pemesanan terkenal Tripadvisor menempatkan “Wisata Matahari Terbit Angkor Wat” di urutan kedelapan dalam daftar sepuluh atraksi global teratas, dan keempat di Asia.

Beberapa komentator memperingatkan pada saat itu bahwa penafsiran yang keliru atau pencemaran nama baik terhadap kuil dapat mengarah pada kekerasan, seperti yang terjadi pada tahun 2003. ***