murianetwork.com - Menurut analisis terbaru badan mata-mata Korea Selatan, satu-satunya anak pemimpin Korea Utara Kim Jong Un yang diketahui publik, Ju Ae kemungkinan besar akan penggantinya.
Menurut laporan Badan Intelijen Nasional (NIS) yang dilansir oleh Korea Herald, badan mata-mata di Seoul meyakini bahwa Ju Ae kemungkinan besar akan menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Korea Utara.
Hal tersebut berdasarkan penampilan Ju Ae di depan umum dan sambutan dari masyarakat. NIS mengatakan dalam analisisnya bahwa selain Ju Ae yang lahir pada tahun 2013, Kim Jong Un diketahui memiliki seorang anak lain yang belum diketahui usia atau jenis kelaminnya.
Baca Juga: Saat Bertugas Mengatur Lalu Lintas Justru Ditabrak, Anggota Satlantas Klaten Meninggal Dunia
"Berdasarkan analisis komprehensif terhadap aktivitas publiknya (Ju Ae) dan tingkat penghormatan serta penerimaan yang diterimanya sejak kemunculan pertamanya."
"Dia kemungkinan besar akan menjadi penerus (Kim Jong Un sebagai pemimpin Korea Utara) sejauh ini," kata laporan tersebut.
NIS menambahkan bahwa Kim Jong Un masih muda dan tidak memiliki masalah kesehatan yang signifikan, serta pihaknya mewaspadai segala kemungkinan yang terjadi. Ada banyak variabel yang berperan.
Baca Juga: Resep Nasi Goreng Telur ala Devina Hermawan, Cukup 10 Menit Jadi Menu Sarapan Nikmat!
Temuan ini diserahkan ke kantor Perwakilan Youn Kun Young (anggota majelis nasional Korea Selatan) pada hari Selasa sebagai analisis terbaru, yang dibuat oleh badan mata-mata Korea Selatan tentang suksesi kekuasaan Korea Utara.
Hal ini menandai perubahan dari sikap dinas mata-mata sebelumnya, bahwa Ju Ae mungkin bukan calon penerus kekuasaan meskipun keberadaannya sangat terkenal di mata publik.
Pada bulan September tahun lalu, dinas mata-mata mengatakan kepada Majelis bahwa mereka tidak menganggapnya sebagai pewaris, dengan alasan tradisi patriarki rezim yang represif.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Berikut 5 Tanpa yang Bisa Jadi Awal Gejala Kanker
Profesor studi Korea Utara Park Won Gon dari Ewha Womans University di Seoul mencatat, pergeseran penilaian yang dilakukan oleh pejabat pemerintah dan intelijen Korea Selatan dalam sebulan terakhir.
Dia mengatakan bahwa analisis oleh NIS, yang merupakan pengumpul utama intelijen merupakan tambahan yang signifikan terhadap komentar baru-baru ini dari seorang pejabat senior di Kementerian Unifikasi, yang mengawasi urusan antar-Korea.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi