murianetwork.com - Sudah bukan rahasia lagi bahwa Laut China Selatan telah menjadi spot hangat yang dipantau dunia.
Secara sederhana, terjadi saling klaim di Laut China Selatan antara negara-negara Asia Tenggara dan China.
China dengan tegas mengklaim hampir keseluruhan Laut China Selatan berlandaskan kepercayaan nenek moyang mereka, Nine Dash Line.
Sementara blok Asia Tenggara membagi wilayah lautnya berdasarkan peraturan laut internasional, United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
“China klaim hampir 80 persen Laut China Selatan dengan asas Nine Dash Line yang membentang dari 1.500 km dari daratannya hingga ZEE Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.
Namun pengadilan dunia berlandaskan aturan laut internasional, UNCLOS menolak klaim tersebut”, terang Antara pada 17 Juli 2023.
Kendati klaimnya ditolak, China tetap melakukan aktivitasnya di Laut China Selatan.
Masalahnya, aktivitas yang mereka lakukan telah melanggar kedaulatan wilayah negara lain di Asia Tenggara.
Kendati demikian, kedua belah pihak terus berusaha menyikapi masalah ini dengan kepala dingin dan jalan damai.
Seperti kabar dari Global Nation pada 1 Januari 2024 di mana mengabarkan para Menteri Luar Negeri negara Asia Tenggara mengadakan pertemuan.
Baca Juga: Masalah Laut China Selatan Tak Kunjung Mereda, Pejabat ASEAN Tetap Upayakan Jalan Damai
Pertemuan ini tak lain tak bukan membahas soal meningkatnya ketegangan di wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.
“Kami sangat prihatin atas perkembangan terkini di sana (Laut China Selatan) yang dapat merusak perdamaian, keamanan, serta stabilitas kawasan”, ucap para menteri.
Namun pada kesempatan yang sama, para menteri ini juga tekankan untuk menahan diri dan tetap pakai jalan damai selesaikan konflik panas tersebut.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com
Artikel Terkait
Pelapor PBB: Amerika Danai Genosida yang Dilakukan Israel di Jalur Gaza!
Pemimpin Barat Kelimpungan Cegah Iran Serang Israel
Iron Dome Israel Tak Mampu Tangkal Serangan Hizbullah pada Dini Hari Tadi, Utara Dihujani 30 Roket
Hizbullah Lancarkan Gelombang Serangan Roket Buatan Rusia, Iron Dome Israel tak Berfungsi