Pangkalan Meron Kembali Dihajar Hizbullah, Israel Didesak Kerahkan Lagi Balon Pengintai Sky Dew yang Bisa Pantau Target Hingga 250 km

- Senin, 08 Januari 2024 | 06:31 WIB
Pangkalan Meron Kembali Dihajar Hizbullah, Israel Didesak Kerahkan Lagi Balon Pengintai Sky Dew yang Bisa Pantau Target Hingga 250 km

murianetwork.com - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kembali dibuat kelimpungan akibat serangan roket milik Hizbullah terhadap pangkalan Meron miliknya.

Serangan Hizbullah yang terjadi baru-baru ini menyebabkan pangkalan militer Israel di Meron mengalami kerusakan parah.

Hancurnya pangkalan di Meron mendesak Israel untuk segera mengerahkan kembali balon pengintai miliknya, Sky Dew yang bisa memantau target hingga 250 km.

Baca Juga: Ditanya Soal Utang Luar Negeri Saat Debat Pilpres 2024, Prabowo: Rasio Terhadap PDB Kita Salah Satu Terendah Dunia

Dilansir murianetwork.com dari laman Defence Security Asia pada Minggu, 7 Januari 2024, balon pengintai Sky Dew terakhir kali dikerahkan Israel pada tahun 2022 lalu.

Absennya Sky Dew dalam operasi militer Israel membuat negara ini "kecolongan" ketika manuver lawan perangnya semakin menjadi-jadi.

Untuk diketahui, konflik di jalur Gaza kembali meletus dengan tensi yang sangat tinggi dalam satu dekade terakhir sejak terjadinya serangan tak terduga oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.

Serangan Hamas tersebut membuat IDF melakukan aksi "balas dendam" yang justru menewaskan warga sipil Palestina.

Laporan terkini TASS News Agency menyebut, tercatat sekira 22.700 orang warga sipil Palestina meninggal dunia akibat serangan tentara Zionis Israel sepanjang 7 Oktober 2023 hingga 7 Januari 2024.

Gerakan boikot terhadap produk "pro Israel" pun menggema, yang disinyalir bahkan menyebabkan NATO mengalami defisit anggaran pertahanan untuk membantu IDF.

Dampak dari aksi boikot pun tak main-main, termasuk hancurnya pangkalan militer Israel di Meron oleh serangan roket Hizbullah.

Padahal, pangkalan tersebut memiliki fungsi yang sangat vital sebagai pusat pemantauan dan pengelolaan wilayah udara di Lebanon, Suriah, Turki, Siprus, dan sebagian Laut Mediterania.

Kehancuran pangkalan ini pula merugikan Israel karena menghambat ruang gerak mereka untuk menjalankan operasi militer di Lebanon dan Suriah.

Selain sebagai pusat pemantauan dan pengelolaan wilayah udara, pangkalan militer Israel di Meron juga berfungsi sebagai pusat penting bagi kemampuan peperangan elektronik Israel melawan negara-negara tetangga.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: zonajakarta.com

Komentar