Sedikitnya 15 Orang Tewas Akibat Serangan di Desa Barat Laut Myanmar, 20 Terluka

Monday, 8 January 2024
Sedikitnya 15 Orang Tewas Akibat Serangan di Desa Barat Laut Myanmar, 20 Terluka
Sedikitnya 15 Orang Tewas Akibat Serangan di Desa Barat Laut Myanmar, 20 Terluka

murianetwork.com - SEDIKITNYA 15 orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan udara di sebuah desa di barat laut Myanmar, kata media lokal pada Minggu, 7 Januari 2024.

Myanmar dilanda pertempuran yang semakin sengit, junta berjuang melawan lawannya di utara dan timur.

Serangan tersebut menghantam sebuah desa di Kotapraja Khampat, distrik Tamu, sekitar pukul 10:15.

Baca Juga: Masinis hingga Pramugara Jadi Korban, Tiga Orang Tewas dalam Insiden Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Padalarang

Media lokal menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 15 orang, termasuk anak-anak, dan 20 orang terluka.

Namun dua saksi, seorang pria dan seorang wanita yang meminta untuk tidak disebutkan namanya demi keamanan, mengatakan kepada AFP bahwa jumlah korban jiwa lebih banyak.

“Sembilan belas orang tewas, termasuk delapan anak-anak,” kata pria tersebut, yang mengatakan dia melihat jet tempur junta di atas saat serangan terjadi.

Baca Juga: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Menengah Atas di Iowa AS Akibatkan 6 Orang Tewas, Pelaku Remaja Siswa Berusia 17 Tahun

Dia mengatakan bom pertama menargetkan dua gereja di desa tersebut, dan serangan kedua terjadi ketika orang-orang meninggalkan bangunan tersebut.

“Kebanyakan dari mereka dibunuh di luar area gereja saat mereka berlari melarikan diri,” ujarnya.

Perempuan dan anak-anak termasuk di antara mereka yang tewas dalam serangan itu, yang jadi lebih mematikan karena adanya kerumunan orang, katanya.

Baca Juga: Iran Revisi Jumlah Korban Tewas Akibat Ledakan di Peringatan Kematian Qasem Soleimani Jadi 84 Orang

Total jet itu menjatuhkan enam bom, katanya. “Mereka menargetkan kedua gereja tersebut, namun bom menghantam bagian luar kedua gereja tersebut dan mengenai beberapa rumah,” katanya.

Perangkat lain mendarat di dekat sekolah komunitas tersebut, tambahnya.

Media pemerintah mengatakan Minggu malam bahwa laporan serangan itu adalah "berita palsu", dan MRTV mengatakan tidak ada pesawat yang beroperasi di daerah tersebut pada saat itu.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sinarharapan.co

Tags

Komentar

Artikel Terkait

Terkini