murianetwork.com - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Jayapura, Papua, memerlukan paling tidak 4.000 blanko Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepada warga di daerah tersebut.
Raymond Mandibondibo, Kepala Disdukcapil Kota Jayapura, menjelaskan di Jayapura pada hari Rabu bahwa secara rata-rata, setiap harinya pihaknya mencetak 200 keping KTP-el. Oleh karena itu, dalam kurun waktu seminggu, mereka membutuhkan sekitar seribu blanko KTP-el.
"Dalam waktu satu bulan kami membutuhkan 4.000 keping, namun itu baru terhitung untuk pelayanan di jam kerja kantor, belum termasuk dengan pelayanan jemput bola, sehingga kebutuhan blanko KTP-el bisa meningkat," ujarnya.
Baca Juga: Hamas Kecam Rencana Jerman Pasok Amunisi Mesiu ke Israel
Ia mengaku saat ini pihaknya melakukan komunikasi bersama Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil), sehingga akan diberikan sebanyak 8.000 blanko KTP-el untuk melayani warga di daerah itu.
"Jika kebutuhan per bulan sekitar 4.000 keping, dalam kurun waktu dua bulan 8.000 blanko KTP-el tersebut sudah habis," ujarnya.
Dia menjelaskan permintaan blanko KTP-el memang terbatas, karena kebijakan dari Ditjen Dukcapil, sehingga pihaknya terus melakukan permintaan agar pelayanan KTP-el di Kota Jayapura tetap berjalan lancar.
"Jadi, kami terus melakukan komunikasi dengan Ditjen Dukcapil ketika blanko KTP-el sudah mau habis, dan mengajukan permintaan lagi," katanya.
Dia menambahkan kebutuhan blanko KTP-el di Kota Jayapura cukup tinggi karena dipengaruhi oleh warga yang pindah alamat, menggantikan status perkawinan, KTP hilang dan ada juga yang menggantikan tanda tangan.
"Untuk itu, kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura agar menjaga KTP dengan baik, jangan sampai hilang atau rusak," ujarnya.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaranetwork.com
Artikel Terkait
Heboh Link Video Elga Puruk Cahu Berdurasi 5 Menit 44 Detik Viral di Media Sosial
Penegakan Hukum Era Prabowo Maju, Tapi Mandek di Oligarki dan Petinggi Koalisi
Amran Sulaiman: Ada Pengamat dari Kampus Ternama bakal Dipenjara
Akhirnya Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli dari SD sampai Kuliah UGM, Tapi Kok...