Mengungkap Mimpi Besar Prabowo Subianto Untuk Indonesia

- Minggu, 21 Januari 2024 | 14:31 WIB
Mengungkap Mimpi Besar Prabowo Subianto Untuk Indonesia

murianetwork.com - Capres Prabowo Subianto, memiliki mimpi besar untuk Rakyat Indonesia. Mimpi itu kini sedang dikejarnya, dengan jalan mendedikasikan waktu, tenaga dan pikirannya sebagai calon presiden.

Sehingga ketika terpilih dalam pemilu 2024 nanti, Prabowo Subianto sudah siap mengaplikasikan pokok pikiran yang sudah dirancangnya.

Termasuk mimpi besar untuk Kesejahteraan rakyat Indonesia. Disampaikan Komandan Tim Komunikasi TKN Prabowo Gibran, Budisatrio Djiwandono, isu pangan jadi fokus utama Prabowo Subianto.

Baca Juga: Sejarah Kudhok, Senjata Tradisional Multifungsi asal Sumatera Selatan yang Eksis Hingga Saat ini

Meski kesannya sederhana, penyediaan makan untuk masyarakat adala bukti Prabowo paham persoalan strategis yang menentukan hidup mati bangsa.

Ada benarnya jika disebut mimpi Pak Prabowo adalah bikin perut masyarakat Indonesia kenyang dan berkelanjutan.

“Ini adalah hak dasar dan masalah hidup mati bangsa. Yang menyatakan isu pangan dan makanan kurang penting dari yang lain mungkin belum menyadari fakta lapangan dan tantangan kedepan,” kata Budisatrio kepada wartawan Minggu (21/1/2024).

Baca Juga: Didepak dari Liga 3 Kapal Api, Manajemen Persipro 1954 Sebut Sanksi PSSI Jatim Keputusan Sepihak

Budisatrio Djiwandono yang juga pimpinan Komisi IV DPR RI ini kemudian merunut fakta yang dimaksud.

Dia menyebut hari ini telah terjadi ketimpangan yang besar dari pertumbuhan jumlah penduduk dengan lahan pertanian.

Penduduk Indonesia bertambah 3 juta orang setiap tahun, sekitar 5 bayi per menit. Tahun 2045 diprediksi (penduduk) sudah mencapai 324 juta jiwa.

Baca Juga: Replika Tugu Eiffel di Gotong Royong Probolinggo Miring Diseruduk Tronton

“Sementara di sisi lain, lahan pertanian kita terus berkurang 100.000 hektar setiap tahun. Pak Prabowo menyadari hal ini, bahwa kita sangat rentan kelaparan,” jelasnya.

Bagi Prabowo Subianto, masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan mengandalkan impor bahan pangan. Belajar dari Pandemi dan situasi dunia, hal tersebut sangat beresiko.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarahits.com

Komentar