murianetwork.com - Desa Bumi Anyar, yang terletak di Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, telah menjadi sorotan publik setelah insiden carok yang mengakibatkan kematian empat orang.
Mat Tanjar, Mat Terdam, Najehri, dan Hafid menjadi korban dalam peristiwa tragis tersebut.
Peristiwa yang melibatkan dua tersangka pelaku, Hasan Tanjung dan Wardi, yang merupakan kakak adik dan kini ditahan oleh Polres Bangkalan.
Pak Bun, sosok Kepala Desa (Kades) Bumi Anyar, angkat bicara mengenai tradisi carok dan kaitannya dengan desa yang dipimpinnya.
Dalam sebuah wawancara dengan tim Fakta yang diunggah di YouTube tvOneNews pada 22 Januari 2024, Kades ini mengakui bahwa carok yang menjadi viral di media sosial memang terjadi di wilayahnya.
Meskipun Pulau Madura dikenal dengan tradisi carok yang kerap terjadi, Pak Bun menjelaskan bahwa sebelumnya belum pernah ada insiden sebesar ini di Desa Bumi Anyar.
"Lumayan sering lah carok kalau di Madura."
"Di Bumi Anyar engga ada," ungkapnya.
Kades menambahkan bahwa meskipun sebelumnya pernah terjadi pembacokan di desanya, namun tidak menyebabkan hilangnya nyawa.
Baca Juga: Naik Kelas Bersama Rumah BUMN, BRI Sukses Berdayakan Lebih dari 400 Ribu UMKM
"Pernah ada, cuma hanya sebatas pembacokan, itu aja."
"Cuma ga sampai meninggal dunia," tuturnya.
Dalam analisisnya, Pak Bun menyatakan bahwa carok di Madura cenderung terjadi ketika ada persinggungan dua pihak yang menyangkut harga diri.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: blora.suaramerdeka.com
Artikel Terkait
Gaji Ribuan Kepala Dapur MBG Belum Dibayar 3 Bulan, Kepala BGN Sebut Kewajibannya Sudah Tuntas
Mel Gibson Desak Pemerintah Amerika Jujur Soal Tragedi 9/11
Rumahnya Didatangi Massa TPUA, Jokowi: Mereka tak Punya Wewenang Mengatur Saya Menunjukkan Ijazah
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa