Prabowo: Masa Depan Indonesia Gemilang, Tolak Teror Ketakutan Asing

murianetwork.com - Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, meyakinkan rakyat bahwa masa depan Indonesia akan gemilang.

Ia menegaskan agar masyarakat tidak terpengaruh oleh upaya menakut-nakuti dengan narasi bahwa masa depan Indonesia suram.

"Masa depan kita gemilang, masa depan kita bagus. Kalau ada yang menakut-nakuti rakyat, jangan terlalu didengarkan," tegas Prabowo Dalam sambutannya di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Minggu 28 Januari 2024.

Baca Juga: Temuan Kecurangan TSM Guncang Pemilu di Jateng dan Jatim, TKN Prabowo Gibran Desak Tindakan Tegas KPU dan Bawaslu

Prabowo mengingatkan bahwa penggiringan narasi ketakutan terhadap masa depan Indonesia mungkin saja merupakan bagian dari upaya pihak asing yang selalu ingin menjadikan Indonesia miskin dan terus mengeruk potensi kekayaan negara.

"Jangan-jangan mereka itu antek-antek bangsa asing yang selalu mau Indonesia miskin. Itu dari dulu (upaya menakuti), mereka selalu menggarong kekayaan kita," Ujar prabowo.

Ia menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM), termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya, tidak rela Indonesia terus berada di bawah kendali pihak asing yang menginginkan negara ini lemah dan tidak maju.

Baca Juga: Antusiasme Tinggi! Ratusan Ribu Pendukung Banjiri Kirab Kebangsaan Prabowo Gibran di Semarang

"Pak Jokowi tidak mau; Pak SBY tidak mau; Prabowo Subianto tidak mau; Gibran Rakabuming Raka tidak mau; Koalisi Indonesia Maju tidak mau lagi Indonesia selalu menjadi hisapan darah bagi bangsa lain. Kita tidak mau," tegas Prabowo diiringi riuh tepuk tangan warga.

Menurutnya, pemilihan tahun 2024 sangat penting untuk memilih pemimpin yang tegas dan berani, serta memiliki tekad membawa Indonesia menjadi negara yang percaya diri untuk berdiri di kaki sendiri.

Baca Juga: Prabowo Miliki Komitmen Lanjutkan Program Jokowi Jika Terpilih Sebagai Presiden

"Pemilihan tahun ini sangat penting, banyak kekuatan yang ingin Indonesia pecah, banyak kekuatan yang ingin Indonesia terus lemah. Mereka tidak ingin Indonesia menjadi negara maju," pungkasnya.***