murianetwork.com - Dalam ajang debat Cawapres 2024, terjadi pertarungan gagasan antara dua kandidat, Gibran dan Muhaimin, yang menyoroti perbedaan pendapat mengenai pembangunan di Indonesia.
Fokus perdebatan meliputi keberhasilan Gibran dalam pembangunan di Solo dan tantangan meratakan pembangunan di seluruh Indonesia.
Gibran, seorang Walikota dan pengusaha sukses, berbagi kunci kesuksesan yang ia rasakan perlu ditiru oleh daerah lain.
Poin utamanya adalah meratakan pembangunan di luar pulau Jawa, serta menekankan pentingnya dampak positif yang dirasakan oleh masyarakat dari proyek-proyek yang telah dilakukan di Solo.
Gibran menekankan bahwa pembangunan tidak hanya terfokus pada infrastruktur fisik, tetapi juga perlu menghasilkan dampak positif yang nyata dalam kehidupan masyarakat.
Sebaliknya, Muhaimin menyoroti disparitas investasi antar daerah sebagai fokusnya. Ia menekankan perlunya alokasi dana nasional yang lebih adil serta pentingnya pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Gibran menegaskan pentingnya persiapan teknis dan non-teknis serta kolaborasi lintas sektor dalam meraih proyek-proyek besar.
Dia menjelaskan bahwa mencapai tujuan tersebut melibatkan berbagai elemen seperti APBN, APBD, CSR, serta partisipasi sektor swasta.
Baca Juga: Live Hari Ini! Persiapan Nonton Debat Cawapres 2024, Ini Format, Panelis, dan Tema Utama!
"Sebelum proyek dari pemerintah pusat diimplementasikan di daerah, kami sebagai Walikota harus mempersiapkan standar atau kriteria yang jelas. Tanpa itu, kemungkinan besar proyek tersebut tidak akan terealisasi. Kami sebagai Walikota harus mempersiapkan berbagai aspek non-teknis, seperti relokasi, dan bernegosiasi dengan warga yang berada di sekitar bantaran sungai atau rel kereta api," ungkap Gibran.
"Selain itu, kerjasama juga menjadi hal yang krusial; tidak semua proyek menggunakan dana dari APBN saja, sebagian menggunakan APBN bersama APBD yang juga sering kali mendapat bantuan dari pihak lain seperti Gubernur Ganjar, yang mewakili kolaborasi dari berbagai pihak seperti CSR, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," lanjut Gibran dalam debat.
Debat ini mengungkapkan perbedaan pendapat mengenai strategi pembangunan yang adil dan merata di Indonesia.
Diskusi tersebut menekankan pentingnya persiapan yang matang, kerjasama lintas sektor, dan keberadaan kriteria yang jelas untuk memperoleh proyek-proyek besar yang dapat memberikan dampak yang signifikan pada kemajuan daerah.
Pertukaran argumen antara Gibran dan Muhaimin di panggung Cawapres merefleksikan kompleksitas tantangan pembangunan nasional.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nolmeter.com
Artikel Terkait
KKP Akan Memberikan Denda 18 juta Kepada Pemilik Pagar Laut di Tangerang Banten
Unik! Sekolah Ini Menerapkan Program Tidur Siang Bersama Selama 1 Jam di Kelas
Viral! Pasien di Bengkulu Digigit Anjing, Petugas Puskesmas Malah Suruh Gigit Balik Anjingnya
Ini Dia Jumlah Kekayaan 48 Menteri Kabinet Merah Putih Berdasarkan LHKPN