MURIANETWORK.COM - Pemerintah bakal memulai program pengecekan kesehatan gratis untuk masyarakat pada 10 Februari 2025.
Menteri Kesehatan (Menkesa) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemeriksaan kesehatan gratis akan dilakukan di 15.000 klinik dan 10.000 puskesmas.
"Ini adalah program cek kesehatan gratis, Diputuskan oleh beliau nanti tanggal 10 Februari ini sudah bisa jalan khusus Puskesmas dan juga klinik-klinik," kata Budi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu 5 Februari 2025.
Budi mengatakan program pengecekan kesehatan gratis menjadi program terbesar di kementeriannya.
Sebab, kata Budi, program pengecekan kesehatan gratis akan diikuti oleh 280 juta masyarakat mulai dari bayi hingga lansia.
"Mungkin nggak langsung 280 juta, tahun pertama kalau saya dapet 50 juta, 60 juta aja udah seneng. Tapi kan kita harapkan ini makin lama, makin naik terus (targetnya), dan Kompas waktu kemarin keluar presiden tinggi kan, nomor satunya tingginya gara-gara program kesehatan gratis ini Jadi kita harus pastikan bahwa ini jalannya baik lah pesannya dari beliau," jelas dia.
Budi menjelaskan untuk usia sekolah, masyarakat bisa melakukannya saat anak memasuki sekolah.
"Kenapa? Supaya nggak penuh puskesmasnya, karena ini kan 280 juta. Tadi di update juga screeningnya tuh untuk yang bayi baru lahir ada 6, yang balita ada 8, Kemudian anak-anak 11 SD, SMP 13, SMA 12 jenis, dewasa 19, lansia 19," ungkapnya.
Menkes Budi juga mengatakan bahwa jenis pemeriksaan yang dilakukan bervariasi, disesuaikan dengan tahapan usia. Untuk bayi baru lahir, terdapat 6 jenis screening, balita 8 jenis, anak usia SD hingga SMA 11 hingga 13 jenis, dewasa 19 jenis, dan lansia 19 jenis pemeriksaan.
"Mungkin yang baru-baru, misalnya screening jiwa, kan dulu kita nggak pernah screen tuh. Sekarang screening jiwa mulai anak sekolah, SD udah kita screening," kata Menkes Budi.
Karena, kata Budi, kita juga hasil survei kesehatan yang terakhir lihat bahwa ternyata banyak, 1 dari 10 kita punya gangguan anxiety atau depresi yang wajib jadi itu kita screening juga.
Selain itu, program ini juga mencakup screening kanker bagi kelompok usia di atas 40 tahun, dengan fokus pada kanker payudara dan serviks bagi perempuan, serta kanker paru dan kolorektal bagi laki-laki.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menggelontorkan dana sebesar Rp4,7 triliun demi pelaksanaan program skrining kesehatan gratis pada hari ulang tahun.
Dari total Rp4,7 triliun tersebut terbagi menjadi dua, yakni dari APBN dan APBD.
"Anggaran Rp4,7 triliun. Itu dibagi, ada yang dari APBN, yang dari APBD itu Rp1,3 triliun," ungkap Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes, Jakarta, 22 Januari 2025.
Sementara Rp3,4 triliun sisanya adalah anggaran dari pusat.
"(Anggaran) disalurkan ke Dinkes, (kemudian) ke puskesmas. Jadi puskesmas itu nanti yang mengatur," tambahnya.
Sumber: disway
Artikel Terkait
WOW! Kini Giliran Wisatawan Asing Main ke Rumah Jokowi, Publik Malah Curiga: Kalau Bule Bayarannya Berapa?
Waspada! Nusron Wahid Akan Memuluskan Rencana Reklamasi Aguan Dengan Modus Rekonstruksi Tanah Musnah
SKANDAL TERBESAR Antara Jokowi dan Aguan Adalah: Barter IKN dengan PSN PIK 2 !!!
Temuan Baru! Proyek Coretax Ternyata Ada Tambahan Anggaran 300 Miliar untuk 169 Pegawai DJP