Viral video Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto, menyemprot wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa silam.
Waktu itu, seorang jurnalis bertanya bagaimana persoalannya ketika pengecer tidak boleh berjualan justru subpangkalan ini belum aktif atau ada. Bahlil yang mendengar sontak bertanya balik kepada wartawan.
"Kamu ini daritadi saya ngomong, kamu enggak dengar ya?"
Meski begitu, Bahlil tetap menjawab pertanyaan tersebut. Menurutnya, sebanyak 370.000 pengecer LPG 3 kg, statusnya diubah menjadi subpangkalan mulai Selasa (4/2) pagi. Semua pengecer sudah bisa kembali berjualan gas tiga kilo setelah selama tiga hari sebelumnya mereka dilarang berjualan
Selanjutnya dia bilang perubahan status pengecer menjadi subpangkalan dilakukan secara otomatis oleh sistem yang dimiliki Pertamina, sehingga pengecer tidak perlu khawatir apakah bisa beraktivitas seperti biasa atau langkahnya terhenti karena kesalahan pendataan.
Bahlil menyebutkan sistem Teknologi Informasi (TI) Pertamina nantinya akan menjadi dasar untuk pemerintah memverifikasi para pengecer untuk menjadi subpangkalan.
"Proses berikutnya kami melakukan pendampingan agar mereka tertib. Bagi subpangkalan siapa yang tidak tertib mengikuti aturan, pasti dilakukan evaluasi, penilaian. Agar betul-betul subpangkalan ini adalah yang bertanggung jawab terhadap bagaimana penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran," kata Bahlil pula.
Sebelumnya, Bahlil bilang pengecer yang statusnya diubah menjadi subpangkalan untuk mendistribusikan LPG 3 kg, dalam prosesnya tak dipungut biaya.
"Tidak ada biaya yang dikeluarkan sedikit pun oleh subpangkalan. Saya menyadari bahwa ini kan barang baru, pasti ada penyesuaian nanti, sambil kita melihat perkembangan beberapa waktu ke depan," tandasnya.
Sumber: era
Foto: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/2/2025). (Antara)
Artikel Terkait
Kita Sayang Prabowo: Audit Forensik Depkeu dan BUMN, FDI akan Masuk Demi Masa Depan Indonesia
Prabowo Heran: 80 Tahun Indonesia Merdeka, Tapi Kenapa Masih Ada Anak Kelaparan?
Nasib Malang Bachril Bakri, Lidah Terselip Jadi Sorotan di Penghujung Masa Jabatan
Kalau Tidak Diawasi, BPI Danantara Bisa Jadi Monster