Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip melarikan diri usai berdebat dengan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, soal Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM) di Laut Alar Jiban, Kohod, Kabupaten Tangerang.
Menurut kuasa hukum warga Kohod, Henri Kusuma mengatakan, Arsin sudah tak terlihat batang hidungnya usai ngotot dengan Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
"Kabur setelah dua hari ketemu Nusron (Menteri ATR/BPN)," ujar Henri saat dikonfirmasi, Kamis, 06 Februari 2025.
Henri juga menjelaskan, Arsin pergi dengan sejumlah pengawal barunya. Dan beberapa pengawal lamanya hanya berjaga di Kediaman Arsin, Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang.
"Ganti-ganti pakai pengawal yang baru, sekarang pengawal yang lama di rumahnya," tutur Henri.
Tak hanya itu, Henri menduga bahwa Arsin pergi meninggalkan Desa Kohod menggunakan mobil Toyota Fortuner. Sementara Rubicon disebut-sebut disembunyikan di salah satu rumahnya.
"Rumahnya 4, di Kohod, Sepatan, Tanjung Burung, di Komplek Garuda," katanya.
Sebelumnya, Kepala Desa Kohod, Arsin bin Asip, tak memenuhi undangan klarifikasi yang dilayangkan Bareskrim Polri.
Undangan tersebut terkait penanganan kasus dugaan pemalsuan surat atau akta otentik terkait pagar laut di perairan Tangerang.
"Jadi kepala desa, kami sudah memanggil tapi belum hadir," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro kepada wartawan, Selasa, 4 Februari.
Ketidakhadiran Arsin tersebut tak menjadi masalah besar pada proses penyelidikan. Apalagi, perihal itu merupakan haknya.
"Tentu saja kalau undangan, klarifikasi kan sifatnya undangan. Jadi bisa terserah tidak hadir," ucapnya.
Djuhandani menegaskan, terlepas hal tersebut pihaknya sudah menemukan adanya unsur pidana pada perkara tersebut. Karenanya, dalam proses gelar perkara diputuskan untuk meningkatkan status kasus itu ke tahap penyidikan.
"Tapi pada prinsipnya, kami sudah menemukan suatu tindak pidana. Di mana kalau sudah menemukan tindak pidana, kita melaksanakan penyidikan nantinya, kami sudah siap, dengan upaya paksa pun kami sudah siap," kata Djuhandani.
Sementara itu, saat tim Disway.id mencoba menelusuri kediamannya, Arsin bin Sanip disebut-sebut warga telah menghilang sejak kejadian sidak Menteri ATR/BPN di Pantai Alar Jiban, Desa Kohod, Kab. Tangerang, Jumat, 25 Januari 2025.
Tak percaya begitu saja, lantas tim Disway.id langsung bergegas menuju rumah Arsin, yang lokasinya tak jauh dari Kantor Desa Kohod. Jarak keduanya kurang lebih sekitar 500 meter.
Sesampainya di lokasi, rumah Arsin berada di Jalan Kalibaru Kohod. Nampak depan terlihat beberapa kendaraan berjajar kemudian diatas kanopinya terdapat sejumlah hiasan bendera merah putih dengan lambang Garuda.
Dibanding rumah di sekitarnya, tempat tinggal Arsin nampak yang paling bagus dan garasinya luas. Meskipun kediamannya berada di gang yang tak begitu besar.
Rumah Arsin berada lebih rendah dari jalanan umum. Tepatnya disamping tanjakan Kalibaru Kohod. Persis ditikungan jalan desa, menurun belok kanan, sampailah di rumah bertingkat satu itu.
Suasana di rumahnya memang terlihat sepi. Namun, banyak sekali jaro yang memantau sejak kendaraan kami tiba di depan garasinya. Ada yang mencoba memotret dan adapula yang memindik-mindik.
Di halaman depan, terlihat mobil dinas Kepala Desa berwarna silver dengan merk Daihatsu Xenia. Berpelat merah. Nomor polisi B 1056 JQN, kemudian ada logo Kabupaten Tangerang di pintu sebelah kanannya.
Kemudian kami mencoba masuk ke teras rumahnya, terlihat sejumlah kursi dan meja tamu berwarna cokelat mengkilap, dengan furniture kayu. Mirip seperti buatan kayu jati khas Jepara.
Di garasi yang terletak di samping kiri rumahnya, terlihat 1 unit mobil sedan dengan merk Honda Civic bernomor polisi B 412 SIN. Dari huruf dan tiga angka nomor itu, terbaca si empunya mobil: Arsin.
Pada dinding rumahnya, Arsin memasang 2 figura foto. Di gambar pertama, Arsin terlihat gagah mengenakan pakaian dinas berwarna putih, dengan posenya yang digandeng oleh sang istri (diduga).
Lalu di figura yang kedua, terdapat potret pernikahan. Foto tersebut diduga ketika momen perkawinan anaknya berlangsung. Posenya terlihat anggun, layaknya orang yang paling romantis di momen berbahagia itu.
Kemudian juga terdapat sejumlah kendaraan roda dua yang terparkir tidak beraturan. Terlihat pula beberapa sandal yang berceceran di pintu masuk rumahnya.
Semakin penasaran, karena terlihat beberapa sandal yang berceceran di rumahnya. Ada kemungkinan rumah tersebut berpenghuni.
Saat tim Disway.id mencoba mengucapkan salam "Asalamualaikum", terdengar suara sahutan yang pelan dari belakang rumahnya. Ternyata, terdapat beberapa tukang (kuli bangunan) sedang merenovasi tempat tinggal Arsin.
"Wallaikumsalam," jawab si tukang itu dengan raut wajah yang terheran-heran.
"Ada Pak Arsin (di dalam?)," tanya awak media.
"Nggak ada," jawab tukang dengan singkat.
Awak media pun mencoba menjelaskan maksud dan kedatangannya ke rumah Arsin. Namun, kuli bangunan itu terlihat polos dan seakan-akan tak tahu persoalan yang sedang hangat di jagat maya.
"Pak Arsin-nya kemana?" tanya awak media lagi.
"Nggak tahu," timpal tukang tersebut.
"Sejak kapan dia tak ada di rumah ini?" tanya awak media.
"Nggak tahu," jawab tukang menutup.
Sumber: disway
Foto: Mangkirnya Kades Kohod Arsin bin Asip dari panggilan Bareskrim Polri membuat fakta terbaru terungkap--
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Pimpin Rapat Perdana Dewan Pertahanan Nasional Hari Ini di Istana Bogor
Pasca Kecelakaan Maut Ciawi, Menteri PU Segera Bebenah Jelang Lebaran
Disebut oleh KPK Punya Kedekatan dengan Harun Masiku, Eks Ketua MA Hatta: Terlalu Naif kalau HM Bisa Dekati Saya
Terbongkar Status 56 Peserta Pesta Seks Gay di Jakarta Selatan: 47 Lajang, 4 Kawin dan 5 Cerai, Rentang Usia 20-45 Tahun