Nyawa Rakyat Melayang Gegara Antre Gas, Banyolan Komeng soal Kelangkaan LPG 3 Kg Dicap Nirempati

- Jumat, 07 Februari 2025 | 14:20 WIB
Nyawa Rakyat Melayang Gegara Antre Gas, Banyolan Komeng soal Kelangkaan LPG 3 Kg Dicap Nirempati


Kinerja pelawak Alfiansyah Bustami alias Komeng yang kini menjabat sebagai anggota DPD RI belakangan menjadi sorotan publik karena guyonannya ketika menanggapi soal masalah tabung gas LGP 3 kilogram alias gas melon yang belakangan langka di masyarakat. Imbas dari leluconnya ketika diwawancara awak media soal kelangkaan gas melon, Komeng pun menjadi bulan-bulanan netizen.

Berikut banyolan Komeng saat menanggapi soal masalah gas melon sebagaimana video wawancaranya dengan wartawan beberapa waktu lalu: "Ya kalau gas ya harus dibatasi, kalau ga dibatasi ya ngebut terus. Biasalah, kalau ada penyesuaian kan ada dinamika-dinamika kecil. Tapi kan semuanya udah baik lagi."

Aksi Komeng yang bercanda ketika menanggapi soal kelangkaan gas LPG pun turut disorot oleh aktivis kemanusiaan, Azzam Mujahid Izzulhaq.

Lewat unggahan di akun X pribadinya pada Kamis (6/2/2025), pendiri organisasi amal, AMI Foundation itu pun melayangkan surat terbuka untuk mengkritik Komeng disertai dengan unggahan pemberitaan salah satu media nasional. 

Imbas guyonannya itu, Azzam pun menganggap jika Komeng nirempati atas pernyataannya sebagai pejabat negara.

Menurutnya, ucapan Komeng yang bergaya humoris itu pun tidak tepat ketika menanggapi kelangkaan gas LPG yang akhirnya menimbulkan korban jiwa.

Dilihat Suara.com pada Jumat (7/2/2025), berikut isi lengkap surat terbuka Azzam Mujahid Izzulhaq menanggapi guyonan Komeng terkait kelangkaan gas melon: 

Surat Terbuka untuk Saudara Alfiansyah Bustami Komeng, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Daerah Pemilihan Jawa Barat.

Assalamu’alaikum wa rahmatullah wa barakatuh ,

Semoga saudara Alfiansyah Bustami Komeng selalu dalam keadaan sehat dan penuh semangat dalam menjalankan tugas sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.

Pertama-tama, izinkan saya menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan komitmen Anda dalam mengemban amanah rakyat, khususnya bagi masyarakat Jawa Barat. Perjalanan Anda dari dunia hiburan ke ranah politik merupakan inspirasi bagi banyak orang, menunjukkan bahwa dengan niat yg tulus, setiap individu dapat berkontribusi
positif bagi bangsa dan negara.

Namun, berkaitan dengan pernyataan Anda mengenai persoalan gas 3 kg yg disampaikan dengan nada bercanda, saya merasa perlu menyampaikan beberapa hal.

Saya memahami bahwa gaya komunikasi Anda yg humoris telah  menjadi ciri khas dan seringkali mampu mencairkan suasana. Namun, dalam kapasitas sebagai wakil rakyat, terutama ketika membahas isu-isu yg menyentuh hajat hidup orang banyak, seperti distribusi gas 3 kg yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat, bahkan hingga ada beberapa masyarakat yg meninggal dunia, kiranya diperlukan pendekatan respon komunikasi Anda yg lebih serius dan empatik.
Masyarakat menaruh harapan besar kepada para pemimpinnya untuk menyuarakan aspirasi dan kekhawatiran mereka dengan penuh kesungguhan. Candaan pada konteks tertentu mungkin dapat menimbulkan persepsi bahwa isu tersebut kurang mendapatkan perhatian yg semestinya. Padahal, bagi sebagian besar masyarakat, terutama mereka yang berada pada lapisan ekonomi menengah ke bawah, akses terhadap gas 3 kg adalah hal yg sangat krusial dalam kehidupan sehari-hari.

Saya yakin, dengan pengalaman dan kebijaksanaan yg Anda miliki, Anda dapat memahami perasaan dan harapan masyarakat tersebut.

Semoga ke depan, dalam menyampaikan pendapat atau tanggapan terkait isu-isu sensitif, Anda dapat mempertimbangkan pendekatan yg lebih serius, tanpa menghilangkan kehangatan dan kedekatan yg
telah menjadi ciri khas Anda.

Mari bersama-sama kita wujudkan komunikasi yg efektif dan empatik antara wakil rakyat dan masyarakat, demi terciptanya Indonesia yg lebih baik dan sejahtera.

Terima kasih atas perhatian dan pengertian Anda.

Salam,
Azzam Mujahid Izzulhaq

Sumber: suara
Foto: Anggota DPD RI Alfiansyah Komeng/Net

Komentar